Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2023, 19:21 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Apakah Anda pernah menemui demam pada anak yang suhunya naik turun?

Demam anak naik turun bisa mengakibatkan si kecil rewel, hilang nafsu makan dan lemas sehingga orangtua pun merasa ketakutan atau khawatir.

Demam anak naik turun bisa menjadi gejala infeksi virus dan bakteri. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyakit pada anak yang ditandai dengan demam naik turun.

Baca juga: Napas Anak Cepat Saat Demam, Tanda Penyakit Apa?

Demam anak naik turun, gejala apa?

Demam anak yang naik turun bisa disebabkan karena efek samping imunisasi tertentu.

Biasanya, demam karena imunisasi dapat sembuh dengan sendirinya atau setelah minum penurun demam.

Selain itu, tumbuh gigi juga bisa memicu demam anak naik turun dan disertai rasa nyeri pada gusi.

Baca juga: Kenakan Pakaian Serba Hitam, Istri Kedua Ray Sahetapy Melayat ke Rumah Duka

Demam anak naik turun juga bisa menjadi gejala penyakit tertentu, termasuk:

  • Pneumonia

Pneumonia adalah radang paru akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Gejala pneumonia pada anak yaitu demam yang suhunya naik turun pada beberapa hari. Selain itu, tanda pneumonia pada si kecil dapat berupa batuk-batuk dan sesak napas.

Baca juga: 6 Buah Pilihan untuk Menurunkan Demam yang Perlu Diketahui

  • Demam berdarah

Demam berdarah dengue (DBD) pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi mencapai 40 derajat celsius.

Selain ditunjukkan dengan kenaikan suhu tubuh secara drastis, anak yang terkena DBD bisa mengalami demam naik turun.

Saat demam turun, penderita mungkin merasa sudah sembuh. Namun, dalam beberapa hari, anak yang menderita DBD bisa kembali mengalami demam tinggi.

Baca juga: Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar, Dedi Mulyadi: Ada yang Nunggak 18 Tahun, Mau Kapan Bayarnya?

  • Malaria

Penyakit malaria juga bisa menyebabkan anak mengalami demam naik turun.

Pasien umumnya mengalami pola kenaikan dan penurunan suhu tubuh yang khas sesuai dengan tipe malarianya.

  • Infeksi telinga atau otitis

Infeksi telinga terjadi karena bakteri, virus, atau jamur di saluran telinga luar maupun tengah.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kecelakaan Beruntun di Jalur Baluran Situbondo, 15 Orang Terluka
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau