Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2023, 06:00 WIB
Agustin Tri Wardani,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

  • Hindari memberi susu berlebihan

Melansir Healthly Children, perut bayi yang terlalu kenyang menjadi penyebab utama gumoh atau disebut dengan refluks dalam istilah medis.

Untuk itu, pastikan bayi Anda minum ASI atau susu formula dengan cukup alias tidak berlebihan. 

  • Pantau pola makan ibu

Dikutip dari Texas Children's Hospital, sensitivitas terhadap makanan turut menjadi penyebab bayi sering gumoh. Produk yang mengandung susu sapi dalam makanan yang dikonsumsi ibu atau bayi secara langsung bisa menjadi penyebab sensitivitas makanan yang umum.

Maka dari itu, pantau pola makan ibu dengan cermat jika sedang menyusui.

Apabila Anda merasa ada makanan tertentu yang mungkin memicu alergi pada bayi Anda, cobalah untuk menghindarinya sementara waktu agar tidak memicu gumoh.

  • Sendawakan bayi

Melansir Parents, bayi yang menelan terlalu banyak udara saat menyusu bisa menyebabkan adanya gelembung gas di dalam perut yang akan menjebak sebagian makanan.

Ketika udara keluar sebagai sendawa, biasanya akan diikuti dengan sisa ASI atau susu formula.

Maka dari itu, untuk mengatasi bayi gumoh Anda dapat memastikan bayi Anda menyusu dengan benar dan bersendawa sebelum, selama, dan setelah menyusu.

Selain itu, pastikan bayi tidak menyusu terlalu cepat agar meminimalisir udara yang tertelan.

  • Gunakan botol anti gas

Bayi yang gumoh setelah minum susu botol dapat diatasi dengan menggunakan botol yang dirancang khusus untuk mengurangi gas.

Botol tersebut biasa dikenal sebagai botol anti gas atau anti kolik yang dirancang dengan ventilasi dan katup khusus untuk membantu mengurangi jumlah udara yang masuk ke perut bayi selama menyusu.

  • Pastikan bayi dalam posisi tegak setelah menyusu

Cara mengatasi bayi gumoh berikutnya adalah dengan memastikan bayi dalam posisis tegak setelah menyusu, karena gravitasi juga turut mempengaruhi gumoh pada bayi.

Apabila bayi dalam posisi telungkap atau tertidur setelah menyusu, maka akan berisiko terjadi refluks. Anda dapat, memposisikan bayi pada sudut sekitar 30 derajat saat menyusui.

Kemudian jaga bayi Anda tetap tegak setidaknya selama 20 menit setelahnya, baik dalam gendongan sehingga isi perut dapat keluar dari lambung dan masuk ke usus kecil. Hindari juga bermain aktif atau penggunaan ayunan bayi setelah menyusu.

Demikian penjelasan mengenai bahayakah bayi sering gumoh beserta cara mengatasi agar bayi tidak gumoh di atas, Sebagai orang tua Anda tidak perlu khawatir akan kondisi gumoh pada bayi Anda selagi mereka tidak mengalami gejala-gejala yang membahayakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com