KOMPAS.com - Karies gigi menjadi masalah kesehatan gigi yang kerap terjadi pada banyak orang.
Karies gigi, atau kerap disebut dengan gigi berlubang, dapat dialami oleh siapa saja dan bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius jika tidak segera ditangani.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, kenali apa itu karies gigi, ciri-ciri, dan penyebabnya berikut.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut menurut Ahli
Istilah karies gigi pertama kali dilaporkan dalam literatur sekitar tahun 1634, dan berasal dari kata latin "caries" yang merupakan singkatan dari pembusukan.
Istilah ini awalnya digunakan untuk menggambarkan lubang di gigi, dan dianggap sebagai salah satu penyakit tertua dan paling umum yang ditemukan pada manusia.
Melansir National Institutes Of Health, karies gigi adalah infeksi kronis umum yang dihasilkan dari bakteri kariogenik yang melekat pada gigi, terutama bakteri Streptococcus mutans.
Jenis bakteri ini memetabolisme gula untuk menghasilkan asam dan mendemineralisasi struktur gigi dari waktu ke waktu hingga menyebabkan gigi berlubang.
Karies gigi atau gigi berlubang dapat dialami oleh orang dari segala usia baik anak-anak hingga dewasa.
Karies gigi dapat menularkan infeksinya melalui pemakaian alat makan yang sama atau aktivitas seperti berciuman.
Baca juga: Gigi Berlubang Bisa Menyebabkan Kematian Jika Dibiarkan, Kok Bisa?
Melansir Cleveland Clinic, karies gigi pada permukaan enamel luar biasanya tidak memunculkan ciri-ciri maupun menyebabkan rasa sakit.
Meskipun begitu, terdapat ciri-ciri karies gigi yang dapat kerap ditemui, seperti:
Anda lebih mungkin mengetahui gejala atau ciri-ciri karies gigi saat pembusukan sudah menyebar ke dalam dentin dan pulpa.
Baca juga: Apakah Sakit Gigi Ada Hubungannya dengan Diabetes? Begini Kata Ahli…
Penyebab karies gigi utamanya adalah kurang terjaganya kebersihan pada mulut dan gigi, sehingga menyebabkan bakteri di mulut memakan makanan sisa yang tertinggal.
Bakteri di dalam mulut umumnya menyukai makanan manis dan bertepung seperti buah, permen, roti, sereal, dan susu.
Bakteri tersebut akan mengubah karbohidrat menjadi asam. Lalu, terjadi kombinasi antara bakteri, asam, makanan, dan air liur yang membentuk plak gigi.
Plak merupakan zat lengket yang melapisi gigi dan bisa melarutkan enamel, atau permukaan terluar gigi, serta menciptakan munculnya lubang.
Baca juga: Kapan Anak Mulai Belajar Sikat Gigi? Begini Penjelasan Ahli...
Proses terjadinya karies gigi melewati lima tahap, yakni:
Selama tahap pertama ini, ciri-ciri yang dapat Anda lihat adalah mucnulnya bintik-bintik kecil bewarna putih atau berkapur pada gigi.
Kondisi ini disebabkan oleh pemecahan mineral dalam enamel gigi.
Jika tidak diobati, kerusakan gigi akibat plak dapat berkembang dan terus memecah enamel gigi.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan semakin besarnya lubang dan perubahan bintik-bintik putih menjadi warna kecoklatan terang.
Bakteri dan plak kemudian dapat menginfeksi dentin, yaitu lapisan tepat di bawah enamel gigi.
Begitu plak dan bakteri mencapai lapisan ini, lubang akan terbentuk lebih cepat dan bisa memicu sensitivitas gigi. Bintik-bintik pada gigi juga bisa berubah menjadi coklat gelap.
Pulpa gigi merupakan lapisan terdalam dari gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah yang mengangkut nutrisi dan menjaga gigi tetap sehat dan berfungsi dengan maksimal.
Ketika bakteri dan plak akibat gigi berlubang mencapai pulpa, Anda mungkin merasa sakit yang ditandai dengan gusi yang bengkak dan memerah. Bintik-bintik pada gigi juga bisa berubah menjadi coklat gelap atau hitam.
Jika tidak diobati, lubang yang dalam pada gigi dapat menyebabkan infeksi dan menghasilkan kantong nanah yang terbentuk di ujung akar gigi, atau disebut dengan abses periapikal.
Gejala mungkin termasuk rasa sakit yang menjalar ke rahang atau wajah dan munculnya pembengkakan di wajah dan kelenjar getah bening di leher.
Pada keadaan ini, abses gigi dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya dan area lain dari tubuh hingga menyebar ke otak atau aliran darah yang disebut sepsis.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Dibiarkan? Kenali 6 Komplikasinya
Melansir Mayo Clinic, pemeriksaan rutin dapat membuat Anda lebih mudah mengidentifikasi adanya gigi berlubang dan kondisi gigi lainnya sebelum menyebabkan gejala yang mengganggu dan lebih serius.
Apabila terdapat karies gigi, dokter tentunya akan segera memberikan perawatan karies gigi sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien.
Umumnya, cara mengatasi karies gigi adalah dengan perawatan fluoride, menambal gigi, pemasangan mahkota gigi, saluran akar, hingga pencabutan gigi.
Memahami apa itu karies gigi, lengkap dengan ciri-ciri dan penyebabnya di atas sangatlah penting.
Semakin cepat penanganan karies gigi akan semakin baik peluang Anda untuk mengembalikan kerusakan gigi dan mencegah infeksi yang lebih parah.
Jika Anda tiba-tiba mengalami ciri-ciri karies gigi seperti timbulnya nyeri atau bercak bewarna pada gigi, segera temui penyedia layanan kesehatan untuk mendapat perawatan yang tepat agar gigi berlubang tidak terlambat ditangani.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Oil Pulling, Manfaat, dan Efek Sampingnya untuk Gigi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.