Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Noerolandra Dwi S
Surveior FKTP Kemenkes

Menyelesaikan pascasarjana FKM Unair program studi magister manajemen pelayanan kesehatan. Pernah menjadi ASN di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bidang pengendalian dan pencegahan penyakit. Sekarang menjadi dosen di Stikes NU di Tuban, dan menjalani peran sebagai surveior FKTP Kemenkes

Kepemimpinan Komunitas Melawan HIV AIDS

Kompas.com - 06/12/2023, 16:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Di sini kita melihat organisasi komunitas telah tumbuh dan bermunculan dalam masyarakat. Organisasi komunitas dengan kesadaran yang tinggi menghubungkan masyarakat dengan layanan fasyankes (puskesmas, rumah sakit), membangun kepercayaan, berinovasi, memantau implementasi kebijakan dan layanan dan menjaga akuntabilitas penyedia layanan kesehatan.

Beberapa hal yang dapat menghambat peran terdepan kepemimpinan komunitas tersebut seperti kekurangan pendanaan, hambatan kebijakan atau peraturan yang ditetapkan, keterbatasan kapasitas, dan akses yang tidak memadai dalam pelayanan telah menghambat kemajuan kepemimpinan.

Pemerintah dan negara harus bertindak dalam mendukung dan memfasilitasi komunitas yang tersedia dalam peran kepemimpinannya.

Organisasi komunitas yang berdiri dengan pendekatan yang tidak bisa dijalankan pemerintah. Mereka yang hidup dengan perilaku berisiko atau hidup bersama ODHA diyakini efektif dalam penanggulangan.

Meskipun pada umumnya komunitas-komunitas berdiri di kota besar Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Jayapura dll, tapi jaringan dan jejaring mereka sampai ke pelosok.

Kegiatan pendampingan, edukasi, preventif, promotif, dan role model, dapat mereka jalankan dengan baik.

Kepemimpinan komunitas terbukti sangat efektif karena menghadirkan dukungan, kerja sama, berbagi, pendampingan sebaya serta menjunjung tinggi hak asasi bagi masyarakat yang terinfeksi HIV atau penderita AIDS.

Komunitas yang menempatkan orang dengan HIV AIDS dan populasi kunci sebagai pusat dalam penanggulangan yang dilaksanakan. Tidak ada perilaku yang berisiko dan penyebaran HIV ketika terjangkau oleh komunitas dan berjalan efektif.

Mereka komunitas yang harus diperhitungkan jika kita ingin mengakhiri HIV AIDS. Kesadaran komunitas terus tumbuh secara signifikan.

Biarkan komunitas memimpin dengan kesadaran potensi yang dimiliki. Merekalah yang dapat menjangkau populasi kunci dengan efektif dalam masyarakat.

Upaya penanggulangan dan program penanggulangan HIV AIDS Kemenkes harus sigap dengan semua strategi dan pendekatan.

Kepemimpinan komunitas dalam melawan HIV AIDS yang terbukti telah meningkatkan potensi kesadaran lebih kuat harus dilibatkan dengan lebih intensif.

Harus cepat direspons momentum “Let communities lead” kali ini sehingga Indonesia memiliki kekuatan yang nyata dalam mengakhiri HIV AIDS pada 2030.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com