KOMPAS.com - Kesulitan tidur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres harian, ketidaknyamanan fisik, hingga kebiasaan tidur yang tidak sehat.
Mendapatkan waktu tidur yang cukup sangatlah penting untuk mendukung kesehatan secara umum.
Agar bisa tidur di malam hari, Anda bisa melakukan beberapa cara, seperti melakukan teknik pernapasan dan membatasi paparan cahaya biru.
Untuk lebih jelasnya, ketahui cara mengatasi susah tidur malam hari dan kapan perlu ke dokter berikut ini.
Baca juga: 12 Penyebab Badan Lemas dan Mengantuk, Tak Hanya Kurang Tidur
Sulit tidur di malam hari memang bisa memunculkan kegelisahan dan frustasi.
Kabar baiknya, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengundang rasa kantuk sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
Disarikan dari Sleeping Foundation, ada beberapa cara mengatasi susah tidur malam hari yang bisa dicoba berikut ini.
Pernapasan dengan pola tertentu dapat membantu menginduksi rasa tenang, salah satunya adalah teknik pernapasan "4-7-8".
Untuk mempraktekkan cara ini, Anda hanya perlu menghirup udara selama empat detik, menahan napas selama tujuh detik, dan mengeluarkan napas perlahan-lahan selama delapan detik.
Anda yang tidak bisa tidur dapat melakukan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam.
Cara ini dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan yang mungkin menjadi penyebab sulit tidur.
Baca juga: 6 Penyebab Pegal Linu Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya
Jika Anda tidak dapat tidur setelah berbaring selama lebih dari 20 hingga 30 menit, Anda perlu bangun dari tempat tidur dan pindah ke ruang yang tenang.
Menghindari aktivitas yang menstimulasi otak juga disarankan dan Anda bisa melakukan sesuatu yang ringan serta menenangkan, seperti membaca atau mendengarkan musik.
Cahaya biru yang dipancarkan oleh perangkat elektronik, seperti smartphone dan komputer, dapat menghambat produksi melatonin.
Kurangi paparan cahaya biru setidaknya satu jam sebelum tidur atau pertimbangkan penggunaan filter cahaya biru pada perangkat Anda.