Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Kurang tidur tidak hanya berdampak negatif pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.

Pasalnya, kurang tidur menyebabkan sulit berkonsentrasi sehingga akan mengganggu pekerjaan atau proses belajar yang dilakukan.

Anda yang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi karena kurang tidur perlu segera mengubah kebiasaan agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga.

Untuk lebih memahaminya, ketahui kaitan antara tidur dan konsentrasi, serta cara mengatasi kurang tidur berikut ini.

Baca juga: 10 Penyebab Sulit Konsentrasi dan Mudah Lupa, Tak Hanya Lapar

Kurang tidur menyebabkan sulit konsentrasi

Kurang tidur tidak hanya membuat Anda lebih mengantuk ketika bangun, tetapi juga dapat berdampak negatif pada konsentrasi.

Menurut penelitian yang terbit dalam Jurnal Neuropsychiatric Disease and Treatment pada tahun 2007, terdapat beberapa hipotesis mengenai efek kurang tidur dan penurunan kemampuan kognitif, termasuk sulit berkonsentrasi.

Hipotesis pertama adalah bahwa kurang tidur akan menyebabkan microsleeps yang ditandai dengan berkurangnya periode aktivitas kelistrikan otak ketika tidur.

Kondisi ini kemudian menurunkan kemampuan kognitif sehingga berdampak negatif pada kewaspadaan dan fokus, serta penurunan respon tubuh.

Hipotesis yang kedua adalah bahwa kurang tidur akan mengubah struktur otak yang disebut dengan prefrontal korteks.

Prefrontal korteks memiliki tugas yang penting, seperti dalam hal bahasa, fungsi eksekutif, kemampuan untuk berpikir kreatif, dan kreativitas.

Namun, hipotesis kedua tersebut tidak dapat dibuktikan karena daya ingat dan fokus tidak berkaitan dengan prefrontal korteks.

Kaitan antara kurang tidur dan kemampuan untuk berkonsentrasi sangatlah kompleks karena berkaitan dengan banyak neuron atau sel saraf pada otak.

Namun, kurang tidur sudah terbukti dapat menurunkan kewaspadaan dan kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi.

Akibatnya, Anda akan lebih mudah bingung dan kurang bisa bekerja secara maksimal, khususnya pada hal-hal yang melibatkan penalaran logis atau pemikiran yang kompleks.

Baca juga: Kurang Tidur Sebabkan Demensia, Kok Bisa?

Cara mengatasi kurang tidur

Anda yang kurang tidur perlu segera mengubah kebiasaan dan memastikan untuk mendapatkan tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

Melansir Healthline, ada beberapa cara mengatasi kurang tidur yang bisa dicoba, yakni:

  • Menghindari waktu tidur siang yang terlalu lama
  • Menghindari konsumsi kafein di atas jam dua siang atau beberapa jam sebelum tidur di malam hari
  • Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan atau saat libur
  • Melakukan kegiatan relaksasi sebelum tidur, seperti membaca, melakukan meditasi, atau mandi dengan air hangat
  • Menghindari makan malam dengan porsi besar mendekati waktu tidur
  • Menghindari penggunaan peralatan elektronik, termasuk gawai dan televisi, sebelum tidur
  • Berolahraga secara rutin setiap hari, namun menghindari waktu olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol, khususnya di malam hari

Dengan mengetahui kenapa kurang tidur menyebabkan sulit berkonsentrasi, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Namun, Anda perlu segera mencari bantuan medis jika sering sulit tidur di malam hari atau memiliki kondisi yang bertambah serius meskipun sudah melakukan perubahan kebiasaan di atas.

Pasalnya, sulit tidur bisa jadi merupakan gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius sehingga perlu ditangani secara medis.

Baca juga: Apakah Tidur 6 Jam Sudah Cukup? Berikut Penjelasannya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau