Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2023, 21:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

Sumber Health,Web MD

KOMPAS.com - Intrauterine Device atau KB IUD adalah metode kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan selama lima dan sepuluh tahun. Meski efektif mencegah kehamilan, KB IUD memiliki beberapa efek samping bagi kesehatan wanita. 

Sebelum membahas macam-macam efek samping KB IUD, simak terlebih dahulu penjelasa tentang metode kontrasepsi tersebut. 

Baca juga: Jenis KB yang Aman untuk Ibu Menyusui

Apa itu KB IUD?

KB IUD adalah alat kontrasepsi berbentuk perangkat kecil yang ditempatkan di dalam rahim oleh profesional kesehatan.

Dilansir dari Health, ada dua jenis IUD, yakni hormonal dan non hormonal.

IUD hormonal mampu mencegah kehamilan hingga lima tahun, sementara IUD tembaga mampu mencegah kehamilan hingga 10 tahun.

IUD hormonal melepaskan hormon progestin, yang mencegah sperma bertahan hidup dan mencegah pembuahan sel telur.

Selain itu, hormon progestin juga dapat merubah lendir serviks sehingga sulit bagi sperma untuk mencapai sel telur.

IUD non-hormonal, yang mengandung tembaga, menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma dan telur, menghambat proses pembuahan.

Keduanya bekerja mencegah implantasi sel telur yang telah dibuahi di dinding rahim.

Dengan cara ini, IUD memberikan perlindungan kontrasepsi yang efektif dan tahan lama, dengan sedikit intervensi yang diperlukan setelah pemasangan.

Baca juga: 5 Jenis Alat Kontrasepsi dan Efektivitasnya dalam Mencegah Kehamilan

Macam-macam efek samping KB IUD

Selain mengetahui cara kerja dan tingkat efektivitasnya, Anda juga perlu memahami risiko atau efek samping apa saja yang bisa terjadi ketika memilih alat kontrasepsi tersebut.

Dilansir dari WebMD, berikut berbagai efek samping menggunakan alat kontrasepsi IUD:

  • Perubahan siklus menstruasi

Efek samping KB IUD yang pertama yaitu memengaruhi siklus menstruasi, terutama pada jenis KB IUD hormonal.

Perubahan ini bisa menyebabkan penurunan volume darah haid, perubahan durasi siklus menstruasi, atau bahkan membuat wanita sama sekali tidak mengalami menstruasi.

Sementara IUD non-hormonal yang mengandung tembaga juga dapat memengaruhi siklus menstruasi, dampaknya umumnya lebih terfokus pada peningkatan volume darah haid dan intensitas kram.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau