Sedangkan, pada beberapa kasus diabetes basah, bagian tubuh yang mengalami infeksi parah akan menjadi basah, berair, dan menghasilkan nanah yang lebih banyak.
“Kondisi lukanya itu benar-benar basah, mengandung nanah sampai menetes, dan kalau kita pencet itu juga keluar cairan nanah dari dalam,” ujar Yunir.
Baca juga: Cara Merawat Luka Diabetes di Kaki untuk Cegah Amputasi
Ganggren yang tidak diobati dengan tepat bisa memunculkan luka diabetes bau tidak enak dan menganggu kenyamanan.
“Baunya busuk, baunya seperti bau, mungkin ya, mohon maaf, bau bangkai. Itu akibat luka diabetes infeksi dan enggak diobati," kata Yunir.
Jika luka yang diidentifikasi memiliki tanda hitam dan kering, maka luka ini disebut luka kering atau diabetes kering.
Namun apabila dalam waktu singkat luka tersebut menjadi bau, basah, dan bernanah maka disebut diabetes basah.
“Kalau dalam waktu singkat lukanya menjadi basah, bau, bernanah, oh ini diabetes atau gangrene basah,” kata Yunir.
Untuk diketahui, beberapa kasus pasien mengalami kondisi campur di pertengahan waktu.
“Walaupun nanti di tengah-tengah ada juga yang campur, ada yang nanahnya juga banyak tapi sistem sarafnya juga sudah rusak,” jelas Yunir.
Itulah penjelasan perbedaan diabetes kering dan basah menurut ahli. Penderita diabetes yang khawatir atau mengalami masalah kesehatan ini ada baiknya untuk rutin konsultasi ke dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.