KOMPAS.com - Beberapa orang mengklaim cuka sari apel berkhasiat mengatasi refluks asam dengan meredakan gejalanya.
Mengutip Very Well Health, refluks asam terjadi ketika isi lambung Anda naik kembali ke kerongkongan.
Biasanya, sfingter esofagus bagian bawah (LES) akan tertutup setelah kita makan untuk mencegah hal tersebut.
Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita GERD yang Perlu Diperhatikan
Namun, jika LES melemah atau kendur, LES dapat terbuka dan menyebabkan refluks asam.
Refluks asam kronis yang dikenal dengan penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Sementara, cuka sari apel adalah cuka yang terbuat dari apel yang difermentasi. Sifatnya asam.
Kandungan cuka sari apel, meliputi asam asetat, laktat, sitrat, dan malat, serta bakteri.
Artikel ini kemudian akan mengulas secara ringkas tentang keamanan cuka sari apel dan manfaatnya untuk mengatasi GERD.
Baca juga: 7 Buah Pilihan untuk Mengatasi GERD yang Perlu Diketahui
Ada banyak penyebab GERD, salah satunya adalah hipoklorhidria, di mana asam lambung rendah.
GERD sering kali disebabkan oleh terlalu banyak asam lambung, tetapi dalam beberapa kasus, terlalu sedikit asam dapat memberi sinyal pada LES untuk rileks dan terbuka.
Jika hal itu terjadi, menambahkan lebih banyak asam ke lambung akan membantu mengembalikan pH normal, sehingga LES dapat tertutup.
Pencernaan yang buruk akibat kekurangan asam lambung menciptakan gelembung gas yang naik ke kerongkongan dan tenggorokan, membawa serta asam lambung.
Baca juga: 8 Obat Alami untuk Mengatasi GERD yang Perlu Diketahui
Dengaan demikian, muncul keyakinan mengonsumsi cuka sari apel yang diencerkan dapat mengembalikkan keasaman lambung dan meredakan refluks asam.
Orang juga mengklaim cuka sari apel menawarkan manfaat probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi gejala GERD.
Namun mengutip Medical News Today, belum ada penelitian yang cukup memastikan bahwa obat ala rumahan ini aman dan efektif untuk mengatasi GERD.