Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Kesehatan Pranikah untuk Cegah Anak "Stunting"

Kompas.com - 17/01/2024, 09:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pasangan yang akan menikah atau pengantin baru sangat penting untuk merencanakan kehamilan demi mencegah stunting.

Perencanaan kehamilan ini dimulai dengan pemeriksaan status kesehatan sebelum menikah.

Dijelaskan oleh Direktur Ketahanan Remaja BKKBN, Edi Setiawan, saat ini sudah ada aplikasi dan juga website yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan skrining status kesehatan calon pengantin.

"Calon pengantin bisa menginput hasil pemeriksaan kesehatannya ke dalam aplikasi dan website Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Eksimil) untuk mendapatkan sertifikat siap nikah siap hamil yang akan ditunjukkan ke KUA sebaga syarat menikah," kata Edi.

Pemeriksaan kesehatan calon pengantin bisa dilakukan di klinik atau Puskesmas, meliputi pemeriksaan tinggi dan berat badan, kadar Hemoglobin, serta lingkar lengan atas.

Meski begitu, pada pasangan yang status kesehatannya belum termasuk ideal bukan berarti tidak boleh menikah.

Baca juga: 8 Macam Nutrisi untuk Mencegah Stunting yang Harus Diketahui

“Tetap boleh menikah, tetapi dalam pengawasan tim pendamping keluarga. Harapannya tidak hamil dulu, maksimal 3 bulan sampai status kesehatannya membaik. Kami juga memberi edukasi tentang kesehatan," ujarnya.

Selain itu, BKKBN juga memiliki kelas pranikah berkolaborasi dengan Kementrian Agama, yang bisa diikuti secara online untuk mempersiapkan calon pengantin.

Tablet tambah darah

Pemerintah juga memiliki program pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri karena tingginya angka anemia di Indonesia.

"Remaja putri dengan anemia tentunya akan berisiko mengalami anemia pada saat hamil bila tidak diobati. Inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting dari masa kehamilan," kata Ketua Tim Kerja Standar Kecukupan Gizi Kemenkes RI, Mahmud Fauzi.

Anemia sebenarnya bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, termasuk pangan hewani. Namun, kandungan pangan harian penduduk Indonesia rendah pangan sumber hewani yang kaya zat besi.

Baca juga: 9 Gejala Anemia saat Menstruasi dan Cara Mengatasinya

Tablet tambah darah (TTD) adalah suplemen yang berisi zat besi dan asam folat yang berfungsi membantu membentuk hemoglobin darah untuk mencegah terjadi anemia. Pada TTD terkandung beberapa jenis zat besi dan asam folat.

Karena itu, tablet darah ini amat penting untuk dikonsumsi oleh remaja, wanita usia subur, calon pengantin, serta ibu hamil dan nifas.

Seorang perempuan dinyatakan mengalami anemia jika konsentrasi hemoglobin di dalam sel darah merah kurang dari 12 gram per desiliter (g/dL).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau