Kulit menebal dan kencang secara perlahan selama berbublan-bulan atau bertahun-tahun.
Masalah kulit ini sering kali berkembang di punggung atas, meski dapat juga terjadi di bahu, leher, atau di tempat lain.
Namun, masalah kulit ini tidak pernah terjadi di tangan atau kaki.
Baca juga: Kenali Apa Itu Diabetes Insipidus, Penyebab, dan Komplikasinya
Sekitar sepertiga penderita diabetes tipe 1 menderita digital sclerosis.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya memiliki kulit tebal, kencang, dan licin.
Tanda peringatan diabetes ini biasa muncul di punggung tangan, terkadang di kaki dan dahi. Membuat sendi jari menjadi kaku dan sulit digerakkan.
Namun, masalah kulit ini jarang menyebabkan lutut, pergelangan kaki, atau siku kaku.
Memiliki gula darah (glukosa) yang tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk dan kerusakan saraf.
Kondisi tersebut dapat menyulitkan tubuh untuk menyembuhkan luka. Hal ini sering kali terjadi pada kaki.
Luka terbuka disebut ulkus diabetikum.
Anda mungkin menderita masalah kulit ini, jika diabetes tidak terkontrol (atau tidak terkontrol dengan baik) dalam waktu lama.
Baca juga: 9 Gejala Awal Orang Terkena Diabetes yang Harus Diketahui
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kadar trigliserida yang sangat tinggi, sejenis lemak yang bersirkulasi dalam darah.
Jika ini terjadi, Anda bisa mengalami kondisi kulit yang disebut eruptive xanthomatosis.
Benjolan ini biasanya muncul di pantat, paha, lekukan siku, atau lutu. Namun, bisa juga terbentuk di mana saja.
Di mana pun bentuknya, biasanya terasa nyeri dan gatal. Setelah diabetes terkontrol dengan baik, benjolan tersebut cenderung hilang.