Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Air Putih Bagus untuk Anak? Begini Kata Dokter...

Kompas.com - 04/02/2024, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara,

KOMPAS.com - Memberikan air putih kepada anak atau bayi di bawah usia 6 bulan sangat tidak dianjurkan karena si kecil perlu mendapat ASI (air susu ibu) secara eksklusif hingga berusia enam bulan.

Pemberian air putih untuk anak di atas enam bulan atau yang sudah mendapat asupan MPASI (makanan pendamping ASI) juga tidak boleh berlebihan karena minuman ini memiliki kandungan kalori yang rendah.

Lantas, apakah air putih bagus untuk anak? Untuk mengetahui jawabannya, simak penjelasan ahli mengenai efek pemberian air putih pada anak berikut.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur yang Pantang Dilewatkan

Efek air putih pada anak

Air putih memang memiliki beragam manfaat, seperti mengangkut nutrisi dan oksigen, mengatur suhu tubuh, dan mengeluarkan racun.

Akan tetapi, pemberian air putih yang berlebihan dapat menjadi faktor penyebab stunting pada anak.

Dokter spesialis anak, dr. Radhian Amandito, Sp.A, menjelaskan bahwa air putih bisa memicu stunting karena kurang kalori.

"Ini juga yang jadi masalah jadi kapasitas lambung udah biasa sama air putih jadi rasa mau minum susu nggak ada atau makan nggak ada, dampak berkepanjangan kalau dia terlalu banyak air putih, kurang kalori jadinya bisa jadi stunting," kata Radhian dalam diskusi kesehatan pada Kamis (1/2/2024) , seperti dikutip dari Antara.

Radhian mengatakan, terlalu banyak memberikan air putih bisa membuat anak kenyang sehingga tidak mau makan atau minum susu (terutama ASI hingga usia 2 tahun atau lebih).

Padahal dalam 1000 hari pertama kehidupan mulai dari anak dalam kandungan hingga dua tahun sangat membutuhkan protein baik dari makanan yang mereka konsumsi.

Baca juga: Kapan Bayi Boleh Minum Air Putih? Simak Penjelasan Dokter Berikut

Kemudian dalam pemberian MPASI, dokter Radhian juga menganjurkan orangtua untuk mengutamakan protein seperti daging dan telur. Kemudian tidak lupa memberikan tambahan lemak, seperti santan.

"Kasus lain MPASI banyak buah dan banyak sayur, yang terjadi kayak keju, santan, daging nggak dikasih yang ada (anak menjadi) kurus-kurus saja," lanjut Radhian.

Lebih lanjut, dalam memberikan nutrisi atau terkait kesehatan si kecil, dokter lulusan Universitas Indonesia ini menyarankan orangtua mengikuti satu sumber terpercaya, misalnya Kementerian Kesehatan atau Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Kebutuhan cairan anak

Cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Kebutuhan cairan berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh.

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut kebutuhan cairan anak per hari sesuai usianya:

  • Bayi 0-6 bulan: 700 ml (hanya ASI)
  • Bayi 7-12 bulan: 800 ml
  • Anak 1-3 tahun: 1300 ml
  • Anak 4-8 tahun: 1700 ml
  • Anak 9-13 tahun: 2400 ml pada laki-laki, dan 2100 ml pada perempuan
  • Anak 4-18 tahun: 3300 ml pada laki-laki dan 2300 ml pada perempuan.

Kebutuhan cairan anak tersebut bisa dipenuhi melalui air susu ibu (ASI), air putih, air kaldu, serta makanan berkuah lainnya.

Baca juga: Ketahui 2 Bahaya Air Putih untuk Bayi 6 Bulan ke Bawah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau