Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2024, 22:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian wanita merasa tak nyaman saat area kemaluannya terasa lembap akibat keringat. Namun, tahukah Anda mengapa vagina berkeringat?

Vagina berkeringat adalah kondisi yang normal karena area kemaluan, tepatnya di bagian terluar organ reproduksi wanita, yaitu labia mayora, memiliki kelenjar keringat yang disebut kelenjar apokrin.

Baca juga: Sperma Keluar dari Vagina Setelah Berhubungan Intim, Apa Bisa Hamil?

Penyebab vagina berkeringat bisa akibat aktivitas fisik atau olahraga dan pertumbuhan rambut di area kemaluan.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengapa vagina berkeringat dan pencegahannya, simak penjelasan berikut.

Mengapa vagina berkeringat?

Dilansir Medical News Today, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab vagina berkeringat, antara lain:

  • Aktivitas fisik atau olahraga

Segala bentuk aktivitas fisik yang berat, termasuk olahraga bisa meniingkatkan suhu internal tubuh dan mengaktifkan kelenjar keringat.

Saat kelenjar aktif, tubuh manusia akan mengeluarkan keringat untuk mendinginkan tubuh.

Olahraga yang berfokus pada kaki, seperti lari, dapat menyebabkan keringat muncul di bagian bawah tubuh, termasuk vagina.

Jika Anda merasa area miss V lembap akibat keringat, ada baiknya segera mandi dan berganti pakaian bersih.

Baca juga: Mengapa Vagina Berwarna Hitam? Berikut Penjelasannya...

  • Pertumbuhan rambut kemaluan

Rambut kemaluan yang tumbuh lebat bisa menyebabkan kulit menahan panas sehingga kelenjar apokrin mengeluarkan keringat berlebih.

Untuk menghindari keringat berlebih di area kewanitaan, Anda dapat mencukur atau menghilangkan seluruh bulu kemaluan secara rutin.

  • Penggunaan pakaian dalam yang tidak menyerap keringat

Penyebab vagina berkeringat berikutnya yaitu efek penggunaan pakaian dalam berbahan tertentu yang tidak dapat menyerap keringat.

Pakaian jenis ini tidak hanya menahan panas, namun juga tidak bisa menyerap kelembapan di kulit vagina.

Untuk menghindari keringat berlebih di vagina, wanita dianjurkan memakai celana dalam dengan bahan katun yang mudah menyerap keringat dan tidak memicu alergi.

  • Memiliki berat badan berlebih

Perempuan cenderung memiliki sebagian besar lemak di area perut, pinggul, dan paha.

Kelebihan lemak tersebut dapat memerangkap suhu panas dan menyebabkan produksi keringat berlebih.

Itu sebabnya, perempuan yang memiliki berat badan berlebih cenderung merasakan lebih banyak keringat di area kemaluannya.

Baca juga: 9 Macam Bentuk Vagina, Manakah yang Normal?

  • Penggunaan pembalut dan panty liner

Beberapa jenis pembalut dan panty liner terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat.

Akibatnya, produk pembalut dan panty liner dapat menimbulkan panas berlebih di sekitar vagina dan memicu produksi keringat lebih banyak.

Bagaimana cara mencegah keringat berlebih di area vagina?

Keringat berlebih di area genital bisa memicu pertumbuhan bakteri dan akhirnya memicu infeksi.

Untuk itu diperlukan upaya untuk mencegah keringat berlebih di vagina, yaitu dengan menjaga vagina tetap bersih dan kering.

Anda dapat menjaga kebersihan sekitar vagina dengan membasuhnya menggunakan air bersih saat mandi, seusai buang air kecil, maupun buang air besar.

Untuk membersihkan vagina, Anda dapat menggunakan air bersih mengalir. Cara membersihkan vagina yang tepat yaitu menyeka dari bagian depan ke belakang.

Kemudian, hindari penggunaan sabun saat membersihkan vagina serta melakukan douching karena bisa mengganggu keseimbangan bakteri di area kewanitaan.

Baca juga: 5 Perubahan pada Vagina Usai Melahirkan

Setelah dibersihkan, para wanita perlu segera mengeringkan vagina dengan handuk bersih atau tisu kering agar celana dalam tidak basah dan menyebabkan area kemaluan lembap.

Selanjutnya, Anda dapat memilih pakaian dalam berbahan katun agak keringat yang keluar segera kering dan menyebabkan vagina menjadi lembap.

Jangan lupa untuk menghindari pemakaian celana ketat dan pembalut atau pantyliner yang tidak menyerap keringat agar vagina tetap kering dan bersih.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com