KOMPAS.com - Jika Anda melihat krikil keluar saat Anda kencing, mungkin Anda sedang menderita batu ginjal.
Mengutip Cleveland Clinic, kebanyakan batu ginjal keluar dari tubuh saat Anda buang air kecil, tetapi proses ini bisa sangat menyakitkan.
Namun, batu ginjal yang berukuran lebih besar membutuhkan prosedur medis untuk mengeluarkannya dari tubuh Anda.
Ukuran batu ginjal bisa sekecil butiran pasir atau lebih besar dari bola golf.
Berikut artikel ini akan merangkum ulasan tentang batu ginjal, yang meliputi pengertiannya, penyebab, dan gejalanya.
Baca juga: Penyebab Batu Ginjal pada Pria yang Harus Diwaspadai
Batu ginjal adalah massa padat atau kristal yang terbentuk dari zat (seperti mineral, asam, dan garam) di ginjal yang memproduksi urine Anda.
Batu ginjal juga disebut nefrolitiasis.
Dikutip dari National Kidney Foundation, urine memiliki berbagai limbah yang terlarut di dalamnya.
Ketika terdapat terlalu banyak limbah dalam terlalu sedikit cairan, kristal mulai terbentuk.
Kristal-kristal tersebut menarik unsur-unsur lain dan bergabung bersama membentuk padatan yang akan bertambah besar, kecuali jika dikeluarkan dari tubuh bersama urine.
Biasanya, bahan kimia pembentuk kristal otomatis dihilangkan melalui urine oleh ginjal.
Bahan kimia pembentuk batu adalah kalsium, oksalat, asam urat, sistin, xantin, dan fosfat.
Baca juga: Kisah Xiao Yu, Wanita dengan 300 Batu Ginjal Asal Taiwan
Pada kebanyakan orang, kristal atau bahan kimia dalam ginjal bisa dibersihkan karena tubuh memiliki kecukupan cairan. Sehingga, bisa menghentikan pembentukan batu ginjal.
Jika tubuh tidak memiliki cukup cairan atau ada kondisi yang mendasari lainnya, proses pembentukan batu ginjal berlanjut.
Setelah terbentuk, batu tersebut mungkin tertinggal di ginjal atau mengalir melalui saluran kemih menuju ureter.
Terkadang, batu-batu kecil keluar dari tubuh melalui urine tanpa menimbulkan terlalu banyak rasa sakit.
Namun batu ginjal yang berukuran besar, bisa terperangkap di ureter (saluran yang mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih).
Hal ini dapat menyebabkan urin menumpuk dan membatasi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dari tubuh. Pendarahan juga bisa terjadi sebagai akibatnya.
Baca juga: 14 Penyebab Batu Ginjal pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Batu ginjal terbentuk karena urine terdapat terlalu banyak zat, seperti kalsium, natrium, oksalat, asam urat, sistin, xantin, dan fosfat.
Ketika Anda memiliki terlalu banyak partikel zat-zat ini dalam urine Anda dan terlalu sedikit cairan, itu dapat mulai saling menempel, membentuk kristal atau batu.
Dikutip dari Cleveland Clinic, batu ginjal dapat terbentuk dalam hitungan bulan atau tahun.
Sementara, faktor risiko yang menyebabkan batu ginjal terbentuk antara lain:
Makan terlalu banyak fruktosa berkorelasi dengan peningkatan risiko terkena batu ginjal.
Fruktosa dapat ditemukan pada gula meja dan sirup jagung fruktosa tinggi.
Baca juga: 7 Tanda-tanda Batu Ginjal pada Anak yang Harus Diwaspadai
Gejala batu ginjal meliputi:
Gejala batu ginjal yang paling umum adalah nyeri di punggung bagian bawah, perut, atau samping (nyeri pinggang).
Mungkin terasa seperti menjalar dari selangkangan ke sisi tubuh Anda.
Ini bisa berupa nyeri tumpul atau tajam dan parah. Kadang-kadang disebut nyeri kolik karena dapat memburuk secara bergelombang.
Batu ginjal yang lebih kecil mungkin tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala lainnya.
Baca juga: 8 Tanda-tanda Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.