Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kate Middleton, Ini Cara Menjelaskan Kanker ke Anak

Kompas.com - 25/03/2024, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Princess of Wales atau Kate Middleton mengumumkan pada pekan lalu bahwa ia sedang berjuang melawan penyakit kanker yang dideritanya.

Dalam rekaman video yang disebar, Putri berusia 42 tahun itu mengatakan, tim medis menemukan sel kanker di tubuhnya setelah ia menjalani operasi perut di bulan Januari 2024. Ia juga mengaku telah menjalani kemoterapi, tanpa menyebut jenis kankernya.

"Beberapa bulan terakhir sangat berat bagi kami sekeluarga," katanya.

Ia juga mengatakan butuh waktu untuk menjelaskan kondisinya kepada anak-anaknya, yaitu Pangeran George (10), Putri Charlotte (8), dan Pangeran Louis (5).

Kate bersama suaminya, Pangeran William, menunggu hingga anaknya libur sekolah untuk masa Paskah sebelum membuat pengumuman tentang penyakit yang dideritanya.

Baca juga: Dukungan untuk Kate Middleton Setelah Didiagnosis Kanker

Menjelaskan tentang kanker

Menyampaikan kabar tentang kanker memang sulit. Namun, orangtua bisa meringankan sebagian stres anak-anak mereka dengan melakukan pendekatan diskusi yang menunjukkan rasa peduli.

"Anak-anak bisa menyadari bahwa ada perubahan situasi di rumahnya. Terkadang jika tidak diberi penjelasan mereka justru akan jadi makin khawatir," kata psikolog Elizabeth Farrell.

Saat menjelaskan tentang diagnosis kanker ke anak, para pakar mengatakan sanagt penting untuk orangtua bersikap jujur sesuai dengan usia anak.

Menurut Farrell, lebih baik menggunakan kata "kanker" dari pada menyembunyikan penyakit. Anak-anak lebih tanggap dibandingkan perkiraan orang dewasa dan cenderung menangkap kata-kata tersebut setelahnya.

"Mendengarnya langsung dari orangtuanya akan membuat anak merasa bisa mempercayai ayah ibunya," katanya.

Baca juga: Deteksi Kanker Payudara, Mulailah Mamografi di Usia 40 Tahun

Orangtua juga tidak perlu menggunakan eufemisme (penghalusan kata) atau istilah-istilah karena bisa membuat anak salah mengartikan.

"Orangtua harus menyebutkan dengan jelas di mana kankernya dan rencana pengobatan ke depan," kata psikolog anak Dr.Ari Yares.

Tidak masalah jika orangtua ingin menunda sampai rencana pengobatan sudah matang untuk menyampaikan berita itu, tetapi lebih cepat lebih baik karena anak seringkali sudah merasakan ada sesuatu yang disembunyikan orangtuanya.

Orangtua juga bisa membantu anak menyiapkan diri dengan menjelaskan efek samping pengobatan yang mungkin terjadi. Misalnya saja kemoterapi akan membuat rambut rontok dan operasi butuh pemulihan lebih lama di rumah sakit.

Jika jenjang usia anak-anak cukup jauh, bisa juga pembicaraan dilakukan terpisah agar penjelasan diberikan sesuai pemahaman anak.

"Orangtua lebih memahami karakter anak-anaknya sehingga bisa memilah kira-kira informasi seperti apa yang bisa ditanggung buah hatinya," kata Yares.

Baca juga: Nunung Ubah Gaya Hidup Usai Jalani Pengobatan Kanker

Anak-anak mungkin akan mengajukan banyak pertanyaan. Mereka juga bisa merasa takut dan cemas kalau penyakit yang diderita ayah atau ibunya karena mereka. Orangtua bsia menjelaskan bahwa anak-anak tidak berperan dalam munculnya penyakit itu sehingga mereka merasa tenang.

Pertanyaan lain yang mungkin dimiliki adalah "apakah ayah atau ibu saya akan meninggal?". Jika diagnosis kanker memiliki harapan pengobatan yang tinggi, orangtua boleh meyakinkan anak-anak bahwa ayah atau ibunya akan baik-baik saja setelah pengobatan.

Hal itu pula yang disampaikan oleh Putri Kate dalam videonya.

Ia menuturkan, ”Seperti yang telah saya katakan kepada mereka: saya baik-baik saja dan menjadi lebih kuat setiap hari dengan berfokus pada hal-hal yang akan membantu saya sembuh, dalam pikiran, tubuh, dan jiwa saya.”

Namun, jika diagnosis kanker kurang baik, lebih baik bersikap jujur sambil memastikan agar anak-anak tidak terlalu takut.

Orangtua bisa mengatakan, "bukan itu yang terjadi saat ini, tapi kami akan mengabari kamu setiap perkembangan pengobatan."

Tidak kalah penting adalah meminta dukungan dari keluarga atau teman setelah terdiagnosis kanker.

Baca juga: Menkes: Jangan Takut Deteksi Dini Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau