Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberhasilan Cangkok Ginjal Babi ke Manusia Beri Harapan Baru

Kompas.com - 27/03/2024, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Nature

KOMPAS.com - Tim dokter di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, berhasil melakukan operasi cangkok ginjal babi ke manusia. Ginjal tersebut sebelumnya telah direkayasa genetiknya.

Penerima donor ginjal itu adalah pria berusia 62 tahun bernama Richard Slayman yang menderita gagal ginjal stadium akhir. Ia dilaporkan sudah pulih pasca tindakan operasi yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2024 selama empat jam.

Ginjal yang dicangkokkan tersebut diperoleh dari babi yang sudah dilakukan pengeditan 69 genom untuk menghilangkan gen berbahaya babi dan menambahkan gen tertentu dari manusia agar tingkat kecocokan lebih tinggi.

Tujuan dari pengeditan gen itu juga untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ yang dicangkokkan dan mengurangi risiko penularan virus dari ginjal.

Baca juga: Diabetes Tak Terkontrol Dapat Mengakibatkan Gagal Ginjal

Pemilihan pasien

Slayman merupakan penderita gagal ginjal yang memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Ia sudah menjalani cuci darah selama 7 tahun sebelum akhirnya mendapat donor ginjal dari manusia yang sudah meninggal. Slayman menjalani cangkok ginjal pertama pada akhir tahun 2018.

Setelah lima tahun, ginjal yang dicangkokkan itu tidak bisa berfungsi baik. Ia pun kembali menjalani cuci darah, namun mengalami komplikasi sehingga ia harus sering dirawat di rumah sakit untuk menghilangkan bekuan darah.

Untuk menjalani cangkok kedua ia harus menunggu sampai 6 tahun. Dokter yang merawatnya menilai waktu tunggu yang lama tidak akan bisa membuat Slayman bertahan hidup.

Ilustrasi organ ginjal.Shutterstock Ilustrasi organ ginjal.

Dokter ginjal dari pusat transplantasi RS Massachusetts kemudian menawarkan terapi baru yang belum pernah dicoba sebelumnya, yaitu cangkok ginjal babi yang sudah direkayasa genetik. Dokter pun menjelaskan tentang prosedurnya, termasuk risikonya.

Slayman menyetujui tindakan tersebut. ”Saya melihat uji ini bukan hanya untuk membantu saya, tetapi untuk memberikan harapan bagi ribuan orang yang membutuhkan transplantasi organ agar bisa bertahan hidup,” ujarnya.

Baca juga: Pertama Kalinya, Ahli Bedah Sukses Transplantasikan Ginjal Babi ke Manusia

Indikator keberhasilan

Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat dari tubuh, memproduksi urin dan mengontrol tekanan darah.

Ketika dokter bedah memulihkan aliran darah ke organ babi yang dicangkokkan, seketika organ itu menjadi pink dan mulai memproduksi urin. Ini merupakan indikator operasi itu sukses.

Indikator lain dari ginjal yang sehat adalah level kreatinin. Jika jumlahnya tinggi menunjukkan turunnya fungsi ginjal dalam menyaring zat sisa. Kadar kreatinin pada Slayman diketahui 10 mg/dL kemudian turun menjadi 2.4 dalam empat hari. Tim dokter berharap angkanya akan turun lagi menjadi 1.5 yang merupakan angka normal.

"Sejauh ini ginjal tersebut berfungsi sesuai dengan yang seharusnya," kata Dokter bedah yang memimpin program cangkok ginjal babi ini, Muhammad Mohiuddin.

Setelah pulang dari rumah sakit, Slayman akan tetap mengonsumsi obat imunosupresan untuk mencegah penolakan organ oleh tubuh.

Baca juga: 10 Makanan untuk Kesehatan Ginjal yang Perlu Diketahui

Uji klinis lebih besar

Kesuksesan operasi cangkok ginjal babi ke manusia meningkatkan harapan para ilmuwan untuk dilakukannya uji klinis berskala besar yang melibatkan organ babi. Percobaan semacam itu juga memberi masa depan baru pada bidang xenotransplantasi (penggunaan organ hewan di tubuh manusia).

"Keberhasilan di Massachusetts itu juga menunjukkan, setidaknya dalam jangka pendek, organ tersebut aman dan berfungsi seperti halnya ginjal," kata Luhan Yang, pendiri perusahaan bioteknologi eGenesis yang menyediakan donor babi.

Tim dokter yang terlibat dalam program ini menyebut keberhasilan ini menjadi tonggak bersejarah dalam penelitian xenotransplantasi.

Pemakaian organ dari hewan ini juga membawa para dokter mengisi kekurangan donor organ yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Ginjal adalah organ yang paling banyak dibutuhkan. Di AS misalnya, hampir 90.000 orang menunggu cangkok ginjal dan lebih dari 3.000 orang meninggal setiap tahun dalam penantian itu.

"Xenotransplantasi memberi harapan dan kehidupan bagi pasien dan keluarganya," kata Yang.

Baca juga: Keuntungan Transplantasi Ginjal Dibanding Cuci Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau