Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/04/2024, 07:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Khairina

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Istilah "stimming" seringkali terdengar dalam konteks autisme, tetapi mungkin tidak begitu dikenal bagi banyak orang.

Singkatan dari "self-stimulatory behavior", stimming adalah serangkaian gerakan atau perilaku yang berulang-ulang, kadang-kadang dilakukan tanpa disadari, yang umumnya terlihat pada individu dengan spektrum autisme.

Bagi individu dengan autisme, stimming adalah cara untuk mengelola sensasi dan emosi, serta menyediakan ketenangan dan kenyamanan dalam situasi yang menekan.

Apa itu stimming?

Melansir Medical News Today, stimming adalah perilaku stimulasi diri yang biasanya melibatkan gerakan tubuh berulang atau gerakan objek berulang.

Jenis perilaku ini umum terjadi pada individu autis dan mereka yang memiliki kelainan atau gangguan perkembangan.

Melansir Verywell Health, stimming merujuk pada perilaku berulang yang melampaui batas yang dianggap sosial atau budaya dapat diterima.

Perilaku seperti mengepakkan tangan atau berputar dalam lingkaran merupakan contoh stimming yang umum pada individu dengan autisme, cenderung kurang diterima secara sosial.

Baca juga: Penyebab Autisme Baru Didiagnosis Saat Dewasa

Contoh lain dari stimming autistik adalah seperti:

  • Menjentikkan jari
  • Bergoyang bolak-balik
  • Mengulangi kata atau frasa (Echolalia)
  • Bersenandung
  • Berkedip keras
  • Membuka dan menutup pintu
  • Menjentikkan sakelar
  • Gertakan jari
  • Memutar atau mengetuk barang
  • Menutupi dan membuka telinga

Penyebab stimming

Meskipun terdapat perdebatan mengenai penyebab stimming, banyak ahli menganggapnya sebagai alat pengaturan diri emosional.

Orang dengan autisme dapat melakukan stimming dalam berbagai situasi dan sebagai respons terhadap berbagai jenis input sensorik.

Baca juga: Gejala Mirip dan Kerap Salah Diagnosis, Ini Beda Bipolar dan Autisme

Contoh penyebab stimming meliputi:

  • Kecemasan atau stres
  • Sukacita, kebahagiaan, atau kegembiraan
  • Frustrasi, kemarahan, atau ketidakbahagiaan
  • Tempat yang keras dan ramai
  • Orang yang tidak dikenal
  • Kebosanan
  • Perubahan dalam rencana
  • Cedera
  • Pakaian atau sepatu yang tidak nyaman

Cara mengelola stimming

Mengubah perilaku stimming mungkin sulit, dan menghukum anak autis karena stimming bisa memperburuk situasinya. Stimming adalah alat untuk mengatasi dan bukan perilaku "buruk".

Beberapa teknik untuk membantu mengelola stimming meliputi:

Diet sensorik: mengatur kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan sensorik individu anak.

Perubahan lingkungan: mengurangi tekanan lingkungan dan sosial dengan memberikan lingkungan yang lebih tenang dan nyaman.

Alat manajemen stres: menggunakan benda-benda seperti bola stres atau ruang tenang khusus dengan headphone pemblokiran suara.

Obat-obatan: Dalam kasus tertentu, obat-obatan seperti Risperdal atau Abilify dapat membantu mengurangi stimming berlebihan.

Applied behavior analysis (ABA): Bentuk terapi perilaku yang bertujuan untuk membantu anak autis beradaptasi dengan situasi sosial yang mungkin sulit dipahami.

Baca juga: Penerapan Autofagi pada Anak Autisme

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau