Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kanker Prostat Secara Global Berisiko Naik Dua Kali Lipat

Kompas.com - 05/04/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah kasus kanker prostat di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua dekade ke depan.

Menurut laporan jurnal medis Lancet pada Jumat (5/4/2024), jumlah kasus baru setiap tahunnya akan meningkat dari 1,4 juta pada 2020 menjadi 2,9 juta pada 2040.

"Negara-negara berpendapatan rendah dan menengah (LMICs) diperkirakan akan mengalami peningkatan kasus tertinggi," kata The Lancet Commission untuk kanker prostat yang akan dirilis di European Association of Urology Congress, seperti yang dilansir dari News Medical pada Kamis (4/4/2024).

Baca juga: 5 Gejala Kanker Prostat Stadium Awal, Pria Perlu Tahu

Sementara, jumlah kematian tahunan akibat kanker prostat di seluruh dunia diperkirakan meningkat sebesar 85 persen selama periode 20 tahun, dari 375.000 kematian pada 2020 menjadi hampir 700.000 kematian pada 2040.

Namun, jumlah sebenarnya kemungkinan besar akan jauh lebih tinggi daripada angka yang tercatat karena di negara-negara menengah ke bawah kecenderungan penyakitnya tidak terdiagnosis dan tidak terdata dengan baik.

Sedangkan, kematian akibat kanker prostat telah menurun di sebagian besar negara berpendapatan tinggi sejak pertengahan tahun 1990-an.

Kanker prostat sudah menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan, terhitung 15 persen dari seluruh kanker pada pria.

Baca juga: Apa yang Dirasakan Penderita Kanker Prostat?

Penyakit ini merupakan penyebab kematian akibat kanker paling umum kedua pada pria di Inggris dan bentuk kanker pria paling umum di lebih dari separuh negara di dunia.

Populasi yang menua dan meningkatnya angka harapan hidup akan menyebabkan peningkatan jumlah kasus kanker prostat pada pria lanjut usia di tahun-tahun mendatang.

Sebab, faktor risiko utama kanker prostat adalah pria berusia 50 tahun atau lebih serta mereka yang memiliki riwayat penyakit ini dalam keluarga.

Faktor risiko tersebut tidak dapat dihindari, maka tidak mungkin untuk mencegah lonjakan kasus melalui perubahan gaya hidup atau intervensi kesehatan masyarakat.

Baca juga: Faktor Utama Pria Berisiko Tinggi Terkena Kanker Prostat

Profesor Nick James, penulis utama Komisi, Profesor Penelitian Kanker Prostat dan Kandung Kemih di The Institute of Cancer Research, London, dan Konsultan Onkologi Klinis di The Royal Marsden NHS Foundation Trust, mengatakan:

"Semakin banyak pria di seluruh dunia yang hidup hingga usia paruh baya dan lanjut usia, akan terjadi peningkatan jumlah kasus kanker prostat yang tidak bisa dihindari. Kita tahu bahwa lonjakan kasus ini akan terjadi, jadi kita perlu mulai merencanakan dan mengambil tindakan sekarang, seperti memperbaiki deteksi dini dan program edukasi."

Menurutnya, hal itu telah terbukti dapat membantu menyelamatkan nyawa dan mencegah keperahan penyakit di tahun-tahun mendatang.

Tindakan preventif tersebut terutama dibutuhkan bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah yang akan menanggung beban terbesar dari kasus kanker prostat di masa depan.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Jadi Faktor Risiko Kanker Prostat yang Harus Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau