KOMPAS.com - Santan adalah cairan yang berasal dari ekstrak daging buah kelapa yang kerap dipakai dalam masakan maupun minuman, seperti opor, rendang, es dawet, sampai es kopi.
Selain menciptakan kelezatan pada makanan dan minuman, santan juga memberikan beragam manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam porsi yang pas.
Baca juga: Kandungan Santan Kelapa, Manfaat, dan Efek Sampingnya bagi Kesehatan
Namun, konsumsi santan berlebihan bisa mengakibatkan gangguan pencernaan, meningkatkan kadar kolesterol, dan menambah berat badan. Lantas, apakah santan menyebabkan gula darah tinggi?
Untuk mengetahui efek santan terhadap kadar gula darah, simak penjelasan berikut.
Ternyata, santan tidak menyebabkan gula darah tinggi karena memiliki kandungan gula dan karbohidrat yang rendah.
Dikutip dari Healtifyme, dalam 100 gram santan hanya mengandung sekitar 5,5 gram karbohidrat dan 3,3 gram gula.
Selain itu, beban glikemik atau GL (glycemic load) pada santan terbilang rendah yaitu 4,81.
Beban glikemik adalah kekuatan yang mendorong suatu makanan dalam memengaruhi kadar gula darah.
Karena punya beban glikemik yang nilainya rendah, santan tidak menyebabkan lonjakan glukosa dengan cepat dan signifikan.
Meski demikian, santan tetap menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara perlahan.
Baca juga: Apakah Santan Mengandung Kolesterol? Berikut Penjelasannya...
Selain itu, santan juga memiliki indeks glikemik tinggi yaitu 97. Untuk itu, hindari mengonsumsi makanan bersantan dengan porsi berlebihan jika Anda tak ingin gula darah mengalami peningkatan pesat.
Anda juga dapat berkonsultasi dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan pengaruh santan pada kadar gula darah.
Jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, santan dapat memberikan potensi manfaat bagi kesehatan, antara lain:
Santan merupakan makanan berkalori tinggi yang dapat meningkatkan energi dan stamina sehingga tubuh dapat beraktivitas fisik secara optimal.
Santan kaya akan elektrolit sehingga produk alternatif susu ini bisa untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi, mengurangi rasa lelah, dan membentuk otot.
Santang mengandung vitamin C, B1, B3, B5, B6, dan vitamin E yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.
Baca juga: Fakta Nutrisi Santan, Benarkah Kaya Lemak Jenuh?
Santan dapat menjaga kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Namun, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi santan berlebihan atau makan makanan bersantan yang dipanaskan berulang.
Pasalnya, proses memanaskan makanan bersantan mengakibatkan perubahan lemak menjadi lemak trans.
Lemak trans dianggap sebagai jenis lemak yang paling bisa memicu dampak negatif bagi tubuh karena memicu kenaikan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Itulah beberapa potensi manfaat santan bila dikonsumsi dalam jumlah tepat.
Selain itu, pastikan untuk tetap mengonsumsi asupan bergizi seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein rendah lemak, serta sayur dan buah agar kesehatan tetap terjaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.