Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Gejala Kolesterol Tinggi Pasca-Lebaran yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 10/04/2024, 18:00 WIB
Rini Agustin,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hidangan saat Lebaran identik daging-dangingan, mengandung banyak santan, gula, dan garam. Tentunya makanan tersebut dapat memicu naiknya kadar kolesterol.

Kolesterol merupakan senyawa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh, dan sekitar seperempat kolesterol yang dihasilkan dalam tubuh diproduksi oleh sel-sel hati.

Pada dasarnya tubuh membutuhkan kolesterol untuk tetap sehat. Akan tetapi, saat kolesterol terlalu tinggi, bisa menyebabkan aneka masalah kesehatan.

Hal ini bisa memicu beragam penyakit mematikan seperti stroke, jantung, diabetes, dan masih banyak lagi.

Ada beberapa gejala kolesterol tinggi yang sering terjadi di usia yang telah matang atau pun usia muda.

Gejala ini bisa dilihat dengan mudah pasca-Lebaran, terutama untuk orang yang terbiasa makan tanpa kontrol baik. Kira-kira apa saja gejalanya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga: Apakah Minum Teh Bisa Menurunkan Kolesterol? Ini Penjelasannya...

Gejala kolesterol tinggi Pasca-Lebaran

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kolesterol tinggi tidak memiliki gejala khas sehingga banyak orang yang tidak menyadarinya.

Biasanya, gejala kolesterol tinggi baru dirasakan saat sumbatan (plak) sudah terbentuk di pembuluh darah, yang akhirnya menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin dirasakan saat kadar kolesterol tinggi:

1. Mudah mengantuk

Apakah Anda merasa sering lelah meski sudah istirahat cukup? Jika mengalaminya, ini bisa jadi sebagai tanda gejala kolesterol tinggi.

Saat Lebaran, aktivitas kita memang lebih berat dan padat dari biasanya, tapi, kita pun punya waktu istirahat yang cukup banyak pula.

Baca juga: 6 Manfaat Kacang Mete untuk Kesehatan, Termasuk Menurunkan Kolesterol

Jika dengan istirahat cukup kamu tetap merasa lelah, tak ada salahnya untuk cek kesehatan dan cari tahu kadar kolesterol dalam tubuh.

Seringnya menguap terjadi akibat pasokan oksigen ke otak berkurang. Jika frekuensi menguap sudah tidak wajar, Anda patut curiga karena bisa jadi, hal itu disebabkan menumpuknya kolesterol yang tinggi sehingga pasokan oksigen menuju otak tidak optimal.

2. Kesemutan

Kesemutan pada kaki, tangan, atau bagian tubuh tertentu merupakan salah satu gejala aliran darah tidak lancar.

Akibatnya, ada saraf yang tidak mendapat pasokan darah yang optimal. Adapun kondisi aliran darah tidak lancar secara umum disebabkan oleh kolesterol.

3. Pegal pada tengkuk dan pundak

Pegal pada area tengkuk atau pundak bisa terjadi karena kurangnya suplai oksigen dan darah akibat penumpukan kolesterol.

Segera periksa ke dokter agar tidak berkelanjutan dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: Berapa Kolesterol yang Normal pada Orang Dewasa?

4. Nyeri di dada

Tanda kolesterol tinggi selanjutnya adalah nyeri pada dada.

Hal ini terjadi karena tingginya kadar kolesterol dapat menimbulkan endapan berbahaya pada dinding arteri (aterosklerosis).

Akibatnya, endapan tersebut mengurangi aliran darah arteri dan menyebabkan keluhan nyeri pada dada.

5. Nyeri di kaki

Selain nyeri dada, gejala kolesterol tinggi lainnya adalah rasa nyeri pada tungkai kaki.

Tidak hanya nyeri, tetapi juga terasa kaku dan ada sensasi terbakar. Lalu, diikuti dengan nyeri pada bagian paha atau pantat.

Selain merasa nyeri, saat kadar kolesterol tinggi, kaki akan terasa dingin. Biasanya rasa dingin tersebut akan memusat pada area tungkai kaki.

Baca juga: Apakah Kopi Hitam Tanpa Gula Bisa Menurunkan Kolesterol?

Hal ini disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat sehingga tidak mencapai bagian kaki sampai bawah.

6. Xanthelasma

Xanthelasma adalah penyakit yang ditandai dengan plak berwarna kekuningan yang muncul di sudut bagian kelopak atas mata.

Plak terbentuk dari kolesterol yang terdapat di bawah kulit.

Xanthelasma berbentuk seperti gumpalan lembut, agak padat, atau seperti bintik bulat dengan posisi simetris di kedua kelopak mata.

Gangguan pada kelopak mata ini paling sering terjadi pada wanita usia 30-50 tahun dan pada penderita kolesterol tinggi.

Baca juga: Benarkah Durian Tinggi Kolesterol? Ini Penjelasan Ahli Gizi

7. Perlemakan Hati

Perlemakan hati atau fatty liver adalah kondisi di mana lemak terakumulasi secara berlebihan di dalam hati.

Penyebab hati tinggi lemak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu tingginya kadar kolesterol dalam tubuh.

Ketika hati dipenuhi lemak berkadar tinggi, timbul keluhan berupa rasa tidak nyaman, begah, bahkan mual.

Keadaan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit sirosis, bahkan kanker hati.

8. Gejala stroke

Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak karena kurangnya asupan oksigen dan darah.

Baca juga: Sayur Apa untuk Menurunkan Kolesterol yang Aman Dikonsumsi?

Kondisi ini yang menyebabkan seseorang mengalami gejala melemahnya salah satu sisi tubuh, muntah menyemprot, atau sakit kepala yang hebat.

9. Kram

Gejala kolesterol tinggi juga bisa berupa kram di beberapa bagian tubuh pada malam hari saat terbangun dari tidur.

Kram dapat terjadi pada tumit, telapak kaki, dan lainnya. Rasa nyeri itu akan hilang saat tubuh digerakkan.

10. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi (DE) atau juga dikenal impotensi, terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk kepuasan seksual kedua pasangan.

Plak yang terbentuk akibat kolesterol tinggi tidak hanya membuat dada terasa nyeri, tetapi juga menyebabkan disfungsi ereksi.

Kondisi ini terjadi akibat aliran darah yang menuju ke penis terhambat oleh plak tersebut.

Baca juga: 8 Obat Kolesterol Alami yang Bisa Dicoba, Termasuk Bawang Putih

11. Xanthoma

Xanthoma adalah kelainan kulit yang ditandai dengan penumpukan lemak sehingga membentuk benjolan-benjolan kecil (papula).

Kondisi ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering di persendian, khususnya lutut dan siku.

Selain akibat kadar kolesterol yang tinggi, xanthoma juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti diabetes, hipotiroidisme, kolestasis, sindrom nefrotik, dan penyakit hematologi.

12. Stres

Stres merupakan salah satu gejala kolesterol tinggi. Pasalnya, saat kadar kolesterol jahat dalam otak terlalu tinggi, dapat mengakibatkan gangguan pada kemampuan otak untuk mengatur emosi.

Sehingga, saat kadar kolesterol tinggi, berisiko mengalami stres. Bahkan yang lebih parahnya dapat menyebabkan depresi hingga alzheimer.

Baca juga: Apakah Buah Pisang Dapat Menurunkan Kolesterol?

Selain menurunkan kadar kolesterol, kemampuan dalam mengendalikan stres juga dibutuhkan dalam hal ini.

13. Kenaikan berat badan

Binge eating disorder (BED) merupakan penyimpangan perilaku makan, di mana penderitanya sering makan dalam jumlah yang sangat banyak dan sulit menahan dorongan untuk makan.

Binge eating dapat menyebabkan kenaikan berat badan terlebih jika asupan kalori dan jenis makanan yang dikonsumsi tidak diperhatikan.

Kenaikan berat badan yang tidak sehat ini dapat menyebabkan kenaikan kadar kolesterol. Gejala yang satu ini seharusnya cukup mudah untuk disadari.

Maka dari itu, saat kolesterol sedang kambuh, atau untuk mencegahnya kambuh kembali, usahakan menjaga asupan makanan sehat saat Lebaran serta lebih rajin melakukan aktivitas fisik, minimal 2-3 kali seminggu.

Baca juga: Olahraga Apa yang Cepat Menurunkan Kolesterol Tinggi? Ini 6 Daftarnya…

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau