Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menghancurkan trombosit.
Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan bakteremia, seperti Bacillus cereus, Escherichia coli, dan Salmonella.
Banyak infeksi virus yang dapat menjadi penyebab trombostipenia, di antaranya dengue, hepatitis C, Covid-19, dan HIV.
Lalu, malaria adalah contoh infeksi parasit yang bisa menjadi penyebab trombosit rendah. Malaria disebabkan oleh parasit Plasomodium.
Baca juga: Tanda-tanda Trombosit Rendah yang Meliputi Pendarahan Parah
Sepsis sering menjadi penyebab trombositopenia nonimunologis yang sejalan dengan tingkat keparahan infeksi.
Sepsis adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh respons tubuh yang berlebihan terhadap infeksi.
Limpa membesar dapat menjebak trombosit lebih banyak, sehingga tidak dapat bersikulasi dalam aliran darah Anda.
Biasanya, limpa Anda menyimpan sekitar sepertiga dari persediaan trombosit Anda.
Sirosis adalah suatu kondisi tahap akhir dan lanjut dari sejumlah penyakit yang memengaruhi hati, yang menyebabkan jaringan parut dan kerusakan permanen.
Hati yang rusak menyebabkan peradangan hati dan jaringan parut. Seiring waktu, hal ini mengganggu aliran darah termasuk sirkulasi trombosit.
Oleh karenanya, penyakit ditandai dengan tubuh yang mudah berdarah dan memar.
Baca juga: Fungsi Trombosit dalam Tubuh yang Bisa Mencegah Pendarahan
Penyakit autoimun dapat membuat antibodi menyerang sistem kekebalan Anda dan menghancurkan trombosit.
Penyakit autoimun ini seperti trombositopenia imun (ITP), lupus, skleroderma, dan artritis reumatoid.
Beberapa obat-obatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan tertentu dapat memberikan efek samping yang menurunkan jumlah trombosit.
Obat-obatan tersebut, contohnya beberapa antibiotik, termasuk penisilin dan ampisilin.
Lalu, heparin yang mengencerkan darah, dan obat anti kejang tertentu, termasuk asam valproat.
Menurut penjelasan Cleveland Clinic, jumlah trombosit yang rendah harus diwaspadai karena artinya Anda rentan mengalami pendarahan tidak terkendali yang memicu penyakit serius.
Komplikasi trombosit rendah meliputi pendarahan pada gastrointestinal atau otak, yang mengancam jiwa. Bisa juga, serangan jantung karena trombositopenia dapat menurunkan jumlah aliran darah ke jantung Anda.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Jumlah Trombosit Darah Tanpa Transfusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.