KOMPAS.com – Anoreksia nervosa adalah gangguan makan serius, di mana seseorang mengadopsi metode yang tidak sehat dan ekstrem untuk menurunkan berat badan atau menghindari penambahan berat badan.
Terdapat dua tipe anoreksia nervosa yang dapat terjadi, yakni tipe restriktif dan tipe binge eating/purging.
Penderita anoreksia restriktif mengontrol berat badan mereka dengan membatasi asupan makanan.
Baca juga: 10 Gejala Anoreksia Nervosa, Gangguan Makan Serius yang Perlu Diwaspadai
Sementara, penderita anoreksia tipe binge eating/purging mengeluarkan apa yang telah mereka makan dengan cara muntah yang disengaja atau penggunaan obat-obatan seperti obat pencahar dan obat diuretik.
Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.
Anoreksia tentu merupakan kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja.
Melansir Mayo Clinic, anoreksia dapat memiliki banyak komplikasi kesehatan, termasuk yang bisa berakibat fatal.
Kematian dapat terjadi secara tiba-tiba akibat anoreksia nervosa, bahkan ketika seseorang tidak terlalu kurus akibat gangguan makan ini.
Kematian tiba-tiba mungkin terjadi akibat irama jantung yang tidak normal (aritmia) atau ketidakseimbangan elektrolit, yakni mineral seperti natrium, kalium, dan kalsium yang menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.Komplikasi lain dari anoreksia meliputi:
Jika penderita anoreksia menjadi kekurangan gizi parah, setiap organ di tubuh bisa rusak, termasuk otak, jantung, dan ginjal.
Kerusakan ini mungkin tidak sepenuhnya dapat dipulihkan, bahkan ketika anoreksia sudah terkendali.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.