Jika kamu menghabiskan lebih dari 50 persen waktu itu untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, itu tanda-tanda kamu memiliki gaya hidup tidak banyak bergerak ini.
Untuk hidup sehat, direkomendasikan kamu hanya memiliki waktu diam tidak lebih dari 60 menit, kata Jessica Matthews dari Point Loma Nazarene University.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat di Usia 40 Tahun Berpotensi Memperpanjang Umur
Kelelahan terjadi karena banya faktor, seperti stres, pola makan yang buruk, dan ketidakseimbangan hormon. Selain itu, gaya hidup sedentari juga bisa menyebabkan kamu merasakan kelelahan ekstrem.
Semakin banyak kamu duduk-duduk, jantung, paru-paru, otot—sedang mengalami "dekondisi", yang dapat terjadi hanya dalam beberapa hari.
Dekondisi adalah penurunan kapasitas fungsional dari sistem tubuh.
Gaya hidup yang kurang gerak dikaitkan dengan peningkatan risiko dampak kesehatan yang merugikan, termasuk penambahan berat badan dan obesitas, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan peningkatan risiko semua penyebab kematian.
Jika kamu terlalu banyak diam, asupan kalori kamu tetap sama, kamu akan mengalami kelebihan berat badan karena energi yang keluar menurun.
Kelebihan kalori itu disimpan sebagai lemak.
Baca juga: Studi: Gaya Hidup Sedentari Sejak Kecil Bahaya untuk Jantung
Tanda-tanda gaya hdup sedentari lainnya adalah kamu lebih cepat merasa kehabisan napas.
Saat kamu semakin terbuai dengan tidak banyak beraktivitas, pernapasan kamu menjadi pendek, yang menghabiskan pasokan oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung.
Semakin malas seseorang begerak, semakin besar risiko penyakit jantung dan kematiannya.
Menghabiskan lebih dari 11 jam sehari dalam mode santai, termasuk duduk menonton komputer/laptop atau berbaring sambil bermain gadget, dapat menyebabkan berkurangnya kualitas dan kuantitas tidur.
Sebuah meta-analisis menemukan bahwa kebiasaan duduk berlebihan meningkatkan kemungkinan insomnia.
Sementara, kurang tidur (kurang dari tujuh hingga sembilan jam yang sesuai dengan rekomendasi pakar kesehatan) dapat menyebabkan masalah metabolisme, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko kematian dini.
Baca juga: Apa yang Dimaksud Gaya Hidup Sedentari? Berikut Dampaknya...
Kesehatan mental yang tidak stabil juga menjadi tanda-tanda orang dengan gaya hidup sedentari