KOMPAS.com - Olahraga termasuk gaya hidup yang menyehatkan jantung. Namun, olahraga terlalu berat atau dilakukan saat tubuh tidak sepenuhnya fit bisa menimbulkan risiko serangan jantung.
Gejala serangan jantung saat olahraga yaitu dada terasa sesak, tiba-tiba terjatuh, sesak napas, nyeri dada, keringat dingin, dan perubahan irama jantung.
Serangan jantung saat olahraga bisa berakibat fatal. Karena itu, untuk meningkatkan kewaspadaan, simak mitos tentang serangan jantung saat olahraga berikut.
Baca juga: Apakah Olahraga Malam Baik untuk Jantung? Berikut Penjelasannya...
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J.P FIHA menyampaikan mitos tentang serangan jantung saat olahraga.
Menurutnya, mitos bahwa tangan dan kaki yang sering berkeringat merupakan tanda penyakit jantung sepenuhnya salah.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro itu menjelaskan bahwa penyakit jantung tidak berhubungan dengan produksi keringat pada tangan dan kaki.
Kemudian, mitos tentang menepuk punggung atau menusuk jari menggunakan jarum untuk menolong orang yang mengalami serangan jantung tidak tepat.
"Mitos ditepuk punggungnya, jari ditusuk agar keluar darah itu tidak tepat, karena bisa memperlama waktu untuk dibawa ke rumah sakit," kata dokter yang akrab disapa Dani itu, dikutip dari Antara.
Mitos lain yang menyatakan mandi air dingin setelah olahraga dapat menyebabkan serangan jantung juga tidak benar.
Meski demikian, ia menjelaskan, orang yang punya penyakit jantung disarankan tidak langsung mandi air dingin setelah berolahraga agar tidak mengalami perubahan suhu drastis.
"Kalau yang diketahui ada penyakit jantung, penyumbatan atau penyempitan, tidak disarankan perubahan suhu mendadak, karena peristiwa alami secara normal habis olahraga pembuluh darah mengecil, pada pasien penyumbatan dapat memicu serangan, itu harus hati-hati," katanya.
Baca juga: Setelah Olahraga Apakah Boleh Mandi Air Dingin? Berikut Penjelasannya…
Selanjutnya, dokter Dani mengingatkan untuk melakukan pemanasan dan pendinginan serta menghindari latihan intensitas tinggi karena dapat menimbulkan risiko serangan jantung.
Dani juga menganjurkan beberapa olahraga yang aman bagi pengidap jantung, seperti bersepeda, joging, renang, atau senam aerobik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.