Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Komplikasi Diabetes pada Pria Lebih Besar daripada Wanita

Kompas.com - 19/05/2024, 14:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Para peneliti menemukan bahwa risiko komplikasi diabetes pada pria lebih tinggi dibandingkan pada wanita, terlepas dari berapa lama mereka menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Melansir Medacal Daily pada Jumat (17/5/2024), sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology & Community Health menunjukkan bahwa risiko komplikasi utama diabetes semuanya lebih tinggi terjadi pada pria terlepas dari apakah mereka menderita diabetes lebih lama atau kurang dari 10 tahun.

Baca juga: 5 Buah-buahan yang Bagus untuk Penderita Diabetes

Komplikasi diabetes itu meliputi penyakit kardiovaskular, komplikasi pada tungkai, kaki, dan ginjal, serta retinopati diabetik yang memengaruhi penglihatan.

Temuan penelitian ini didasarkan pada hasil survei terhadap 267.357 orang dari studi prospektif besar di Australia yang disebut "45 and Up Study".

Dari total peserta survei, yang berusia di atas 45 tahun, terdapat 25.713 orang yang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Mereka kemudian ditindaklanjuti dengan menggunakan rekam medis untuk memantau perkembangan masalah kesehatan terkait diabetes.

Masalah kesehatan yang dipertimbangkan untuk penelitian ini adalah:

  • Penyakit kardiovaskular, yang meliputi penyakit jantung iskemik, stroke, gagal jantung, kardiomiopati diabetik;
  • Masalah mata, yang meliputi katarak dan retinopati diabetik;
  • Masalah kaki, yang meliputi kerusakan saraf, neuropati perifer, bisul, selulitis, radang tulang, sirkulasi buruk, dan amputasi;
  • Masalah ginjal, yang meliputi gagal ginjal akut, penyakit ginjal kronik, gagal ginjal kronik, cuci darah, dan transplantasi ginjal.

Baca juga: Apakah Buah Jeruk Baik untuk Penderita Diabetes? Ini Penjelasannya...

Dari total pasien diabetes, 58 persen menderita penyakit ini selama kurang dari 10 tahun. Sementara, 42 persen yang menderita penyakit ini selama lebih dari satu dekade.

Analisis menunjukkan bahwa laki-laki secara umum memiliki angka lebih tinggi dan risiko lebih besar terkena komplikasi terkait diabetes.

Selama periode pemantauan rata-rata 10 tahun, dan setelah memperhitungkan usia, 44 persen pria mengalami komplikasi penyakit kardiovaskular sementara 57 persen mengalami komplikasi mata. Demikian pula, 25 persen pria mengalami komplikasi pada tungkai, dan 35 persen pada ginjal.

Angka yang setara untuk perempuan masing-masing adalah 31 persen, 61 persen, 18 persen dan 25 persen.

Baca juga: Tanda-tanda Peringatan Diabetes Tipe 2 yang Harus Diwaspadai

"Secara keseluruhan, laki-laki 51 persen lebih mungkin terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan perempuan, 47 persen lebih mungkin mengalami komplikasi pada tungkai dan kaki, dan 55 persen lebih mungkin mengalami komplikasi ginjal," kata para peneliti dalam rilis berita tersebut.

Para peneliti mencatat bahwa seiring bertambahnya jumlah tahun hidup dengan diabetes, tingkat komplikasi juga meningkat baik pada pria maupun wanita.

Bahkan dengan peningkatan yang paralel ini, laki-laki mengalami tingkat komplikasi diabetes yang lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Perbedaan tingkat komplikasi antara pria dan wanita tetap ada, tidak peduli berapa lama mereka menderita diabetes.

Baca juga: Studi: Kerja Shift Malam Rentan Terkena Obesitas dan Diabetes

“Meskipun pria penderita diabetes memiliki risiko lebih besar terkena komplikasi, khususnya (penyakit kardiovaskular), komplikasi ginjal dan anggota tubuh bagian bawah, tingkat komplikasinya tinggi pada kedua jenis kelamin," para peneliti menyimpulkan.

Perbedaan risiko berdasarkan jenis kelamin juga terjadi pada mereka yang memiliki durasi diabetes lebih pendek dibandingkan dengan mereka yang memiliki durasi diabetes lebih lama.

Hal ini menyoroti perlunya skrining komplikasi diabetes yang ditargetkan dan strategi pencegahan sejak diagnosis diberikan dokter kepada pasien.

"Penyelidikan lebih lanjut terhadap mekanisme yang mendasari perbedaan jenis kelamin dalam komplikasi diabetes diperlukan untuk menginformasikan intervensi yang ditargetkan,” pungkas para peneliti.

Baca juga: Studi: Gangguan Makan Pengaruhi 24 Persen Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau