KOMPAS.com - Meski memanjakan lidah, makan manis berlebihan bisa menimbulkan berbagai efek negatif yang mungkin bersifat serius seiring waktu.
Makanan manis tentunya mengandung gula, bisa alami atau tambahan.
Mengutip Health, gula alami terdapat secara alami pada makanan, seperti buah yang mengandung fruktosa dan susu yang mengandung laktosa.
Baca juga: Apa Efek Makan Manis? Ini Penjelasannya...
Gula tambahan adalah pemanis buatan. Ini biasanya berasal dari sirup jagung fruktosa tinggi, gula meja, dan lainnya.
Tubuh kita memang membutuhkan gula sebagai sumber energi bagi setiap sel, termasuk yang ada di otak.
Namun, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis yang tidak dibutuhkan tubuh justru berpotensi berbahaya.
Sebab, tubuh pada dasarnya akan memproses setiap makanan yang Anda makan menjadi glukosa melalui sistem pencernaan.
Tubuh memecah protein, lemak, dan karbohidrat untuk mendapatkan glukosa.
Baca terus artikel ini untuk mengetahui efek samping terlalu banyak makan manis sehari-hari.
Baca juga: 13 Makanan dan Minuman yang Bisa Mencegah Keinginan Makan Manis
Konsumsi gula berlebihan dikaitkan dengan efek samping berbahaya sebagai berikut:
Mengutip Medical News Today, gula memberi makan bakteri yang hidup di mulut. Ketika bakteri mencerna gula, mereka menghasilkan asam sebagai produk limbah.
Asam ini dapat mengikis enamel gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Orang yang sering makan manis, terutama di sela-sela waktu makan sebagai camilan lebih mungkin mengalami kerusakan gigi.
Gula dapat memengaruhi hormon dalam tubuh yang mengontrol berat badan Anda.
Hormon leptin memberi tahu otak bahwa seseorang sudah cukup makan. Namun menurut studi hewan pada 2008, pola makan tinggi gula dapat menyebabkan resistensi leptin.