KOMPAS.com - Gula memang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi ada batasan konsumsi.
Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, batas konsumsi gula adalah 50 gram atau setara 4 sendok makan setiap hari.
Gula dibutuhkan karena setiap sel dalam tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Namun, makan makanan manis yang mengandung pemanis buatan bisa berbahaya.
Baca juga: 13 Makanan dan Minuman yang Bisa Mencegah Keinginan Makan Manis
Faktanya, tubuh memecah setiap makanan yang Anda makan untuk mendapatkan glukosa.
Mengutip Harvard Health Publishing, gula sebenarnya terdapat secara alami di semua makanan yang mengandung karbohidrat, seperti buah-buahan dan sayuran, biji-bijian, dan produk susu.
Mengonsumsi makanan utuh yang mengandung gula alami boleh saja.
Sebab, makanan yang mengandung gula alami umumnya mengandung nutrisi lain yang bermanfaat untuk kesehatan, seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan.
Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang efek makan manis.
Baca juga: Pakar: Pemanis dalam Produk No Sugar Bisa Lebih Bahaya
Saat makan manis, seperti yang dikutip dari Health, tubuh akan memecah gula yang dikandungnya dengan air liur.
Ketika melalui saluran pencernaan, gula akan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa.
Hal ini meningkatkan kadar gula darah Anda, menyebabkan pankreas melepaskan insulin.
Insulin adalah hormon yang memberitahu sel Anda untuk menyerap glukosa.
Gula cenderung diserap ke dalam aliran darah Anda dengan cepat.
Jika Anda konsumsi berlebihan dan terus-menerus, akan menyebabkan lonjakan kadar insulin yang dapat menjadi masalah kesehatan.
Tubuh Anda menyimpan glukosa ekstra di hati dan jaringan otot sampai Anda membutuhkannya. Itu juga diubah menjadi jaringan lemak.
Baca juga: Apa Efek Sering Minum Manis? Ini Penjelasannya...