Kolagen adalah protein yang membuat kulit tampak kencang. Kekurangan kolagen menyebabkan kulit menipis dan mempercepat penuaan kulit.
Kebiasaan makan manis juga dapat mengakibatkan berkurangnya elastisitas, penyembuhan luka yang buruk, dan kerutan dini.
Baca juga: Apa Itu Minuman Berpemanis? Ini Penjelasannya...
Terlalu banyak makan manis terutama yang berasal dari gula tambahan dapat mempercepat proses oksidasi yang biasa terjadi di sel tubuh Anda.
Sederhananya, hal ini menciptakan stres oksidatif dalam tubuh yang dapat merusak protein, jaringan, dan organ.
Akibatnya, Anda memiliki risiko lebih besar mengalami masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolisme.
Efek samping terlalu banyak makan manis tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik Anda, tetapi juga mental Anda.
Makanan manis dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang, konsumsi gula berlebihan terkait dengan masalah kesehatan mental, seperti mudah tersinggung, sedih, tidak bersemangat, dan gejala depresi.
Demikianlah sejumlah efek samping terlalu banyak makan manis yang harus Anda sadari. Mengetahui risikonya dapat membantu Anda untuk menghindari kebiasaan buruk ini dan hidup lebih sehat.
Anda bisa mengacu pada rekomendasi Kementerian Kesehatan RI dalam mengonsumsi gula, termasuk makanan manis, yaitu maksimal 50 gram atau setara empat sendok makan per hari.
Baca juga: WHO: Pemanis Non-Gula Tidak untuk Turunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.