Menyingkirkan lemak yang paling cepat adalah dengan prosedur liposuction alias sedot lemak.
"Prosedur ini tergolong besar dan butuh anastesi total. Efek sampingnya juga banyak. Memang saat ini ada metode sedot lemak yang minimal invasif yaitu LAMS yang sedang populer di Korea. Metode ini hanya perlu bius lokal dan tidak ada sayatan," terang dr.Beatrix.
Sementara itu, di Indonesia metode menyingkirkan lemak yang banyak ditawarkan adalah solusi membakar lemak dengan mesoterapi. Dalam terapi ini dokter akan menyuntikkan zat aktif ke kulit yang akan membakar lemak.
Menurut dr.Beatrix, nantinya lemak yang dibakar akan keluar melalui sistem limfatik tubuh.
Pilihan metode pembakaran lemak lainnya adalah menggunakan mesin-mesin kriolipolisis atau pembekuan lemak.
Treatment kriolipolisis andalan BeArt Clinic adalah Z Lipo yang menargetkan deposit lemak membandel. Prosedur ini melibatkan pendinginan sel-sel lemak hingga suhu yang menginduksi apoptosis (kematian sel alami), setelah itu sel-sel mati dimetabolisme oleh tubuh dan dikeluarkan melalui sistem limfatik.
Baca juga: Penyebab Diet dan Olahraga Saja Tak Cukup Atasi Obesitas
Proses ini tergolong aman, tanpa rasa sakit, dan tidak memerlukan waktu pemulihan, sehingga kita bisa kembali ke aktivitas sehari-hari segera setelah perawatan.
Perawatan Z Lipo dapat dikombinasikan dengan terapi Z Wave atau shockwave therapy untuk meningkatkan hasil pengikisan lemak dan memperbaiki elastisitas kulit.
"Dengan kombinasi Z wave, lemak yang tadi sudah dibekukan langsung dibakar dengan Z Wave dan dibuang keluar," papar dr.Beatrix.
Pengencangan kulit
Pada orang yang ingin menghilangkan lemak sekaligus mengencangkan kulit, dr.Beatrix merekomendasikan terapi Hifu atau radiofrekuensi Endymed.
"Walau lebih terkenal untuk terapi wajah, tetapi Hifu dan radiofrekuensi bisa mengencangkan kulit dan sebagian kecil membakar lemak. Karenanya bagus untuk mengatasi selulit. Apalagi kalau berat badan sudah turun banyak, tapi ada kulit yang kendur, bisa dibantu pengencangan dengan alat ini," katanya.
Untuk hasil yang lebih maksimal, dokter akan mengombinasikan beberapa prosedur. Misalnya suntikan mesoterapi dengan Z Lipo, atau mesoterapi dengan Hifu.
Beberapa dokter juga menggabungkan terapi di klinik dengan obat untuk mempercepat pembakaran lemak. Namun, menurut dr.Beatrix obat tersebut tidak untuk jangka panjang.
Baca juga: Perawatan Terkini Sinar Laser untuk Mengencangkan Kulit
Bukan untuk obesitas
Mengikuti program pelangsingan di klinik memang praktis, tetapi dr.Beatrix mengingkatkan bahwa metode ini tidak direkomendasikan untuk orang yang tergolong obesits.
"Orang yang tergolong obesitas atau BMI lebih dari 30 biasanya lemaknya sudah tebal. Kalau hanya lewat prosedur di klinik bisa bahaya karena mengganggu metabolisme tubuh. Tetap harus dikombinasi dengan pengaturan nutrisi dan liposuction di area tertentu," ujarnya.
Menurut dr.Beatrix, hampir 90 persen pasien yang menjalani metode penurunan berat badan di klinik kecantikan adalah ibu yang sudah melahirkan dan ingin memiliki tubuh lebih kencang dan proporsional.
Untuk wanita yang melahirkan normal, prosedur pengencangan tubuh bisa dilakukan setelah kondisi ibu pulih. Sementara untuk yang melahirkan lewat operasi caesar disarankan untuk menunggu tiga bulan sampai luka operasi benar-benar sembuh.
"Dengan satu kali perawatan sebenarnya sudah terlihat hasilnya, tapi kalau lemaknya sudah padat dan tebal, perlu diulang sebulan kemudian," katanya.
Ia menegaskan, keberhasilan program pengurangan lemak di klinik akan memberi hasil yang signifikan jika diimbangi dengan gaya hidup yang aktif dan pola makan terkontrol.
Baca juga: Apa Bahaya Mengalami Obesitas? Ini Penjelasannya...
"Perawatan seperti ini paling bagus hasilnya kalau lifestyle pasien juga aktif dan mau menjaga pola makan. Jika kita berolahraga metabolisme tubuh meningkat sehingga pengeluaran lemak keluar tubuh jadi lebih efektif," kata dr.Beatrix.
Sebelum memilih program penurunan berat badan, ia mengingatkan pentingnya memilih klinik dan dokter yang kompeten. Selain itu, sesuaikan juga dengan gaya hidup kita.
"Biasanya saya akan menanyakan dulu ke pasien lifestyle dia seperti apa, apakah hanya menjaga pola makan tapi tak sempat olahraga, atau sama sekali tidak aktif dan makan sembarangan. Karena ini semua akan menentukan keberhasilan program yang dipilih," ujarnya.
Pada akhirnya memang tidak ada yang benar-benar instan. Memiliki tubuh ideal tetap butuh upaya untuk mengontrol apa yang kita asup dan kemauan untuk bergerak aktif. Jangan sampai uang jutaan rupiah yang kita keluarkan dalam menjalani program tak memberi hasil maksimal.
Baca juga: Benarkah Makan Malam Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.