Berbeda dari henti jantung, serangan jantung memiliki tanda-tanda yang lebih spesifik.
Gejala serangan jantung, antara lain nyeri dada, sesak napas atau terengah-engah, keringat dingin, mual, nyeri menjalar di sekitar rahang, bahu, lengan, dan punggung, pusing, serta pingsan.
Penanganan darurat henti jantung mendadak ditujukan untuk mengembalikan kesadaran penderita.
Dilansir dari Yankes Kemkes, penanganan henti jantung dimulai dengan memeriksa tanda-tanda responsif, seperti ketuk dengan lembut dan tanyakan apakah pasien baik-baik saja.
Selanjutnya apabila tidak ada respons, tim medis atau orang terdekat perlu segera melakukan resusitasi kardiopulmoner (CPR).
CPR adalah teknik penyelamatan nyawa yang penting yang membantu menjaga aliran darah ke organ vital sampai bantuan medis profesional tiba.
Baca juga: Bagaimana Henti Jantung Bisa Menyebabkan Kematian?
Jika defibrillator eksternal otomatis (AED) tersedia di dekatnya, instruksikan seseorang untuk membawanya saat Anda memulai CPR.
Jika AED tersedia, aktifkan dan ikuti petunjuk suara atau instruksi visual yang diberikan.
Oleskan bantalan perekat ke dada orang tersebut seperti yang diarahkan oleh perangkat. AED akan menganalisis irama jantung seseorang dan memberikan kejutan jika perlu. Ikuti instruksi yang diberikan oleh AED sampai bantuan profesional tiba.
Dikutip dari Mayapada Hospital, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Samuel Sudanawidjaja, Sp.Jp, FIHA, FSCAI, mengatakan bahwa golden period untuk menyelamatkan pasien henti jantung mendadak yaitu sekitar 3 menit setelah kejadian. Lebih dari itu, otak mulai mengalami kerusakan.
Sementara itu, golden period serangan jantung lebih lama dibandingkan henti jantung, yaitu sekitar dua jam.
Penanganan serangan jantung yaitu dengan kateterisasi atau operasi bypass koroner untuk mengatasi penyumbatan dan memulihkan aliran darah.
Kemudian, dokter juga mungkin akan memberikan obat seperti aspirin, pengencer darah, hingga beta-blocker.
Dengan menyimak perbedaan henti jantung dan serangan jantung, Anda dapat lebih waspada dan cepat mengenali kedua masalah kardiovaskuler ini.
Jika memiliki pertanyaan atau keluhan terkait kesehatan jantung, jangan ragu ke dokter dan usahakan melakukan medical check-up rutin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.