KOMPAS.com - Henti jantung (cardiac arrest) bisa memiliki tanda-tanda peringatan 24 jam sebelum kejadian.
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), henti jantung adalah keadaan darurat medis. Ini terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti memompa darah.
Jika henti jantung terjadi, darah berhenti mengalir ke otak dan organ vital lainnya.
Baca juga: Perbedaan Henti Jantung dan Serangan Jantung yang Perlu Diketahui
Henti jantung disebabkan oleh jenis aritmia tertentu yang menghalangi jantung memompa darah.
Sembilan dari 10 orang yang mengalami henti jantung tidak di rumah sakit sering kali meninggal dunia dalam hitungan menit.
Oleh karenanya, sangat penting henti jantung mendapatkan pertolongan medis segera dan lebih baiknya lagi kita mengetahui tanda-tanda peringatannya.
Mengidentifikasi dan bertindak berdasarkan tanda-tanda awal ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa.
Dalam artikel ini akan menunjukkan tanda-tanda peringatan henti jantung yang penting untuk diwaspadai.
Baca juga: Apa Itu Henti Jantung, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya
Menurut NHLBI, seseorang mungkin mengalami henti jantung, jika:
Mengutip Healthline, hampir separuh orang yang mengalami henti jantung mendadak mengalami tanda-tanda peringatan 24 jam sebelum itu kejadian.
Sementara, penelitian baru menunjukkan bahwa gejala peringatan dini henti jantung tersebut dapat bervariasi tergantung jenis kelamin seseorang.
Menurut studi yang diterbitkan di Lancet Digital Health Friday, sebagian besar wanita yang mengalami henti jantung menunjukkan gejala sesak napas sebelum kejadian. Sedangkan, sebagian besar pria mengalami nyeri dada.
Baca juga: Hubungan Obesitas dan Penyakit Jantung yang Perlu Diketahui
Pria yang mengalami henti jantung sering kali melaporkan nyeri dada disertai kesulitan bernapas dan berkeringat, menjelang serangan penyakit.
Senior elektrofsiologi jantung dan direktur di Center for Cardiac Arrest Prevention di Smidt Heart Institute Sumeet S. Chugh mengatakan bahwa jika pria mengalami nyeri dada yang tiba-tiba dan tidak terduga, risiko henti jantung mendadak dua kali lipat lebih tinggi.
Wanita uang mengalami henti jantung sebagian besar melaporkan sesak napas.
Chugh menerangkan bahwa jika wanita mengalami sesak napas yang tiba-tiba dan tidak terduga, ia memiliki peluang tiga kali lebih besar untuk mengalami henti jantung.
Kebanyakan orang tidak bertindak atas tanda-tanda peringatan dini henti jantung.
Baca juga: Kenapa Diabetes Menyebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.