Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Melasma, Tantangan Bercak Kulit Kecoklatan di Wajah

Kompas.com - 03/07/2024, 19:08 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber CNA

Untuk mengurangi risiko munculnya melasma, selalu lindungi kulit dengan sunscreen.

“Kita mungkin tidak bisa mengatasi perubahan hormonal, tetapi ada yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko melasma. Walau sinar matahari bukan penyebab utama melasma, tapi termasuk faktor risiko yang bisa dimodifikasi,” kata dr.Lee.

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk melasma, apalagi risiko kekambuhannya juga besar.

Menurut dr.Tan, faktor yang berkontribusi pada kekambuhan melasma adalah kerusakan permanen akibat sinar ultraviolet pada melanosit.

Kulit pada umumnya mampu memperbaiki kerusakan akibat sinar UV setiap hari, namun paparan sinar UV kumulatif menyebabkan melanosit gagal dalam proses perbaikan, sehingga menyebabkan perubahan yang tidak dapat diperbaiki.

“Kerusakan akibat sinar UV pada lapisan tertentu di kulit bisa menyebabkan pigmentasi jatuh atau pindah ke lapisan yang lebih dalam, membuat perawatan kulit jadi kurang efektif, bahkan tidak sukses,” kata dr.Tan.

Baca juga: Mengenal Metode Canggih Bakar Lemak Membandel di Klinik Kecantikan

Untuk melawan kekambuhan berulang melasma, pendekatan yang holistik jadi keharusan. Perawatan di klinik biasanya meliputi laser fractional untuk mengurangi pigmentasi dan merangsang produksi kolagen, terapi IPL (intense pulsed light), peeling, bahkan obat-obatan oral.

Menurut dr.Lee, lokasi pigmentasi, apakah di permukaan, lapisan dalam, atau bahkan keduanya, akan berpengaruh pada jenis perawatan yang akan dilakukan.

Selain perawatan di klinik, dokter juga merekomendasikan penggunaan skincare yang mengandung hydroquinone, agen pencerah kulit. Hydroquinone bekerja dengan menghambat enzim tyrosinase yang dibutuhkan kulit untuk membuat melanin.

Namun, pemakaiannya harus di bawah pengawasan dokter karena ada risiko efek samping.

Menurut dr.Lee, dalam dosis tinggi hydroquinone bisa merangsang iritasi kulit dan peradangan, yang bisa menyebabkan hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yaitu luka pada kulit setelah peradangan.

Walau melasma tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi berbagai penelitian menyimpulkan masalah kulit ini bisa dikendalikan. Yang terpenting adalah melakukan perawatan sedini mungkin saat melasma mulai muncul, ke dokter kulit yang berkompeten.

Baca juga: Pigmentasi dan Penuaan Dini, Ini Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau