Pola makan yang kaya omega-6 tetapi rendah omega-3 dapat meningkatkan peradangan.
Asam lemak omega-6 tidak perlu dihindari, tetapi harus diimbangi dengan cukup asupan omega-3 dalam pola makan Anda secara keseluruhan untuk membantu menyeimbangkan rasio asam lemak.
Asupan makanan yang mengandung asam lemak omega-3, seperti ikan berlemak (seperti, salmon, tuna, dan sarden), kacang kenari, serta alpukat.
Baca juga: 10 Minyak Alami untuk Mengatasi Kulit Kering Secara Efektif
Namun, ada masalah lainnya yaitu PUFA mudah teroksidasi, seperti yang dikutip dari Very Well Health.
Minyak yang teroksidasi mudah diserap melalui usus kita, di mana itu akan menjadi bagian dari lipoprotein dan struktur penting lainnya.
Sehingga, minyak tersebut cenderung mempercepat aterosklerosis, mengubah sifat DNA, dan memicu peradangan.
Hampir semua orang setuju bahwa PUFA teroksidasi merupakan bahaya nyata bagi kesehatan kita.
Untuk meminimalkan oksidasi, minyak sayur harus disimpan dalam wadah yang tidak tembus cahaya, di lingkungan yang sejuk dan gelap, dan tidak boleh disimpan dalam jangka waktu lama.
Selain itu, Anda harus berhati-hati dalam memanaskannya. Pemanasan dalam waktu singkat dan suhu di bawah titik asap, membantu meminimalkan oksidasi PUFA dalam minyak sayur.
Semakin lama Anda memanaskan dan semakin tinggi suhunya, minyak sayur akan semakin tidak sehat.
Baca juga: Apa Manfaat dari Minyak Kelapa? Ini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.