KOMPAS.com - Norovirus mudah menyebar melalui kontak dekat dan makanan atau permukaan yang terkontaminasi.
Jika Anda terinfeksi norovirus, Anda akan mengalami mual, muntah, dan diare, seperti yang dikutip dari Cleveland Clinic.
Hal ini seperti yang dialami oleh ribuan murid di Korea Selatan, yang keracunan makanan karena kimchi terkontaminasi norovirus.
Baca juga: Infeksi Norovirus: Gejala, Komplikasi, Cara Mencegah, dan Mengatasinya
Melansir BBC pada Sabtu (6/7/2024), pejabat di Kota Namwon, di barat daya Korea Selatan, mengumumkan pada Jumat (5/7/2024) pagi bahwa ada 996 kasus yang dikonfirmasi keracunan kimchi akibat terkontaminasi norovirus.
Media lokal mengatakan jumlah murid yang keracunan makanan itu telah mencapai 1.024 pada Sabtu (6/7/2024) sore.
Pihak berwenang mengatakan, siswa dan staf dari 24 sekolah termasuk di antara pasien yang mengalami muntah-muntah, diare, dan sakit perut setelah mengonsumsi kimchi yang terkontaminasi norovirus.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas lebih lanjut tentang norovirus.
Baca juga: 12 Komplikasi Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai
Menurut ulasan Cleveland Clinic, norovirus adalah sekelompok virus yang menyebabkan muntah dan diare parah.
Ada beberapa jenis (strain) norovirus. Virus ini termasuk dalam famili Caliciviridae yang menyebabkan radang lambung dan usus (gastroenteritis).
Dalam famili ini, ada 10 kelompok dengan 48 tipe. Tipe yang paling umum adalah GII.4.
Wabah norovirus pertama terjadi di Norwalk, Ohio, AS, di sebuah sekolah pada 1968. Oleh karena itu, jenis norovirus pertama dikenal sebagai virus Norwalk.
Infeksi norovirus sangat umum dan sangat menular.
Secara global, ada sekitar 685 juta kasus infeksi norovirus dilaporkan setiap tahun. Dari perkiraan tersebut, lebih dari 200 juta kasus menyerang anak-anak.
Wabah norovirus paling sering terjadi antara November dan April di negara-negara di atas garis khatulistiwa.
Di negara-negara di bawah garis khatulistiwa, wabah sering terjadi antara April hingga September.