Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Baby Blues pada Ayah dan Penanganannya

Kompas.com - 21/07/2024, 10:00 WIB
Khairina

Penulis

KOMPAS.com-Setelah kelahiran bayi, perhatian tertuju pada kesehatan ibu dan anak. Namun, ternyata tak hanya ibu, ayah baru juga bisa mengalami baby blues atau depresi postpartum.

Seperti dilansir WebMD, 1 dari 10 ayah mengalami baby blues sesaat setelah anaknya lahir.

Gejala baby blues yang dialami ayah pun seperti gejala yang dialami ibu, yakni:

• Perasaan cemas dan khawatir berlebihan
• Kesedihan yang mendalam
• Mudah marah dan iritabilitas
• Kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukai
• Kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak
• Kelelahan yang ekstrim
• Menarik diri dari teman dan keluarga
• Kesulitan dalam mengikat hubungan dengan bayi

Baca juga: Apakah Ibu Baby Blues Boleh Menyusui Bayinya? Ini Kata Ahli...

Baby blues bisa terjadi pada ayah karena stres yang dialami. Beberapa faktornya, seperti: 
- Cuti kerja yang terbatas, sehingga tidak bisa menyediakan waktu saat bayi lahir.

-Tanggung jawab baru sebagai orangtua.Bagi mereka yang terbiasa mandiri, adanya bayi menimbulkan tanggung jawab baru.

-Kurangnya tidur dan kelelahan. Waktu bangun dan tidur bayi seringkali mengganggu waktu istirahat. Akibatnya, orangtua baru seringkali kelelahan, apalagi jika tidak ada pihak yang bisa membantu.

-Tekanan keuangan akibat biaya perawatan bayi. Ayah seringkali khawatir dengan kondisi keuangan mengingat adanya bayi berarti menambah pos pengeluaran di rumah tangga.

-Kurangnya waktu dengan pasangan.

Ada bayi juga berarti waktu berkualitas dengan pasangan berkurang karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk mengurus bayi.


-Hilangnya aktivitas seksual

Pemulihan dari proses persalinan, kelelahan fisik, dan stres bisa jadi hambatan bagi kehidupan seksual yang membuat hubungan menjadi buruk.

- Perasaan tidak siap atau tidak kompeten dalam peran sebagai ayah

Pria yang baru jadi ayah seringkali khawatir tidak bisa menjadi ayah yang baik untuk anaknya.  Perasaan itu menimbulkan stres tersendiri.

-Depresi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau