Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ibu Baby Blues Boleh Menyusui Bayinya? Ini Kata Ahli...

Kompas.com - 15/07/2024, 10:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian ibu yang mengalami baby blues syndrome mungkin merasa ragu untuk menyusui si kecil karena kondisi hatinya yang tidak stabil, seperti mudah menangis, tidak sabar, dan merasa tidak berdaya.

Faktanya, ibu baby blues boleh-boleh saja menyusui bayinya, bahkan tetap harus memberikan ASI eksklusif kepada buah hati.

Untuk mengetahui lebih lanjut apakah menyusui atau memberikan ASI tetap harus dilakukan saat ibu mengalami baby blues, simak penjelasan ahli berikut.

Baca juga: Ketahui Apa itu Baby Blues, Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya

Apakah ibu baby blues boleh menyusui bayinya?

Baby blues atau baby blues syndrome adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), baby blues lebih sering terjadi pada ibu yang melahirkan anak pertama, pengalaman kurang, gizi kurang, bayi yang rewel akan menambah gejala.

Dikutip dari American Pregnancy Association, penyebab baby blues tidak diketahui secara pasti. Namun, diduga berkaitan dengan perubahan hormonal yang terjadi sejak hamil hingga melahirkan.

Perubahan hormonal ini dapat menghasilkan perubahan kimiawi di otak yang mengakibatkan depresi.

Merasa lelah setelah melahirkan dan perubahan fisik yang dialami ibu juga mencetus baby blues syndrome.

Meski mengalami baby blues, para ibu tetap diperbolehkan menyusui si kecil.

Baca juga: 5 Penyebab Baby Blues pada Ibu yang Perlu Diketahui

Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo S.Psi M.Psi mengatakan, para ibu tetap harus memberikan ASI eksklusif kepada anaknya meski sedang mengalami sindrom baby blues.

"Baby blues dapat dialami oleh seorang ibu selama beberapa hari hingga dua minggu. Jadi ibu tidak perlu menjaga jarak dengan anak di luar waktu pemberian ASI ya,” kata Vera, dikutip dari Antara, Minggu (14/7/2024).

Vera menuturkan baby blues merupakan sebuah kondisi mental yang umum terjadi pada hampir 80 persen wanita yang baru saja melahirkan.

Gejala baby blues biasanya muncul dalam 1-5 hari setelah persalinan dan dapat mereda dalam sepuluh hari. Dalam kurun waktu tersebut ibu akan merasakan perasaan sedih, marah, cemas dan lelah.

Meski banyak merasa lelah dan mudah sekali marah, Vera mengatakan para ibu tidak perlu tidak perlu merasa belum siap menjadi seorang ibu ataupun membangun keluarga.

Pasalnya, penderita baby blues umumnya masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti menyusui dan merawat bayinya dengan baik.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Baby Blues pada Ibu Setelah Melahirkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau