Eliza menjelaskan, kontak dengan tanah yang mengandung jamur ini bisa terjadi ketika seseorang sedang berkebun atau bercocok tanam.
Infeksi jamur penyebab kurap dapat mengenai kulit apabila individu yang gemar bercocok tanam tidak memakai sarung tangan. Termasuk kebiasaan berjalan kaki di tanah tanpa menggunakan alas kaki.
Menurut Eliza, jamur tanpa disadari dapat menempel pada bagian kulit atau kuku dan menempel pada lapisan benda tertentu yang nantinya akan disentuh oleh penderita. Akibatnya, penularan akan menjadi lebih luas.
Eliza menyarankan agar orang yang tertular kurap segera melakukan konsultasi dengan dokter di fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat tindakan lebih lanjut.
“Kurap itu bisa diobati, maka dari itu segera periksakan diri ke dokter umum atau spesialis dermatologi, venereologi dan estetika. Dokter umum sudah punya kompetensi, jadi memang sudah dianggap mampu memberikan pengobatan pada kurap,” ucapnya.
Adapun pemeberian obat dan waktu pengobatan kurap tergantung dari letak serta ukuran ruam yang terjadi akibat jamur tersebut.
Baca juga: 9 Obat Alami untuk Mengatasi Kurap yang Bisa Dicoba di Rumah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.