KOMPAS.com - Hipersomnia bisa membuat Anda tidur beberapa kali dalam sehari.
Mengutip Cleveland Clinic, hipersomnia merupakan kondisi ketidakmampuan untuk tetap terjaga dan waspada di siang hari, meski telah tidur malam lebih dari cukup.
Dengan hipersomnia, Anda bisa tertidur tiba-tiba di waktu yang tidak tepat, seperti sedang makan, bicara, bekerja, atau menyetir.
Kondisi ini harus diatasi agar tidak mengganggu kehidupan kerja, sosial, dan rumah tangga yang memengaruhi kualitas hidup Anda.
Selain itu, penanganan hipersomnia sangat penting untuk menurunkan risiko kecelakaan.
Apa saja cara untuk mengatasi masalah tidur berlebihan ini? Baca terus artikel ini yang akan mengulasnya secara ringkas.
Baca juga: Apa Penyebab Hipersomnia? Ini Ulasannya...
Mengutip Everyday Health, pengobatan hipersomnia bisa berbeda-beda tergantung penyebab yang mendasarinya.
Penyebab hipersomnia dibedakan menjadi dua, yaitu hipersomnia primer dan sekunder.
Hipersomnia primer berarti rasa kantuk di siang hari terjadi dengan sendirinya dan tidak dapat ditelusuri kembali ke kondisi kesehatan lain.
Sedangkan, hipersomnia sekunder adalah rasa kantung berlebihan yang terjadi karena masalah kesehatan lain yang mendasarinya.
Baca juga: Apakah Anda Mengalami Hipersomnia? Ini Ciri-cirinya...
Carl W. Bazil, MD, PhD, seorang ahli neurofisiologi klinis di Columbia University Irving Medical Center di New York City mengatakan bahwa tidur berlebihan di siang hari lebih sering disebabkan oleh masalah kesehatan lain.
Dalam kasus ini, kondisi ini disebut hipersomnia sekunder, dan kemungkinan penyebabnya meliputi depresi, obesitas, epilepsi, gangguan neurologis (seperti multiple sclerosis), penyalahgunaan zat, sindrom kaki gelisah, sindrom resistensi saluran napas atas, dan kurang tidur (juga disebut sindrom kurang tidur).
Sleep apnea obstruktif adalah penyebab umum lainnya.
Jika Anda didiagnosis dengan kondisi medis yang mendasari hipersomnia, penyebabnya harus ditangani dahulu.
Bersamaan dengan itu, penanganan hipersomnia mungkin melibatkan perubahan pada kebiasaan tidur harian Anda dan mungkin mengonsumsi obat.