Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kecanduan Judi Harus Rehabilitasi? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 28/07/2024, 20:11 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyebut bahwa kecanduan judi memiliki efek serupa dengan adiksi zat (nikotin, ganja, metamfetamin, dan semacamnya).

Wakil Ketua Divisi Psikiatri Adiksi PDSKJI DR. Dr. Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ(K) mengatakan, yang membedakan keduanya adalah jenisnya. Kecanduan judi masuk dalam adiksi perilaku.

"Orang dengan adiksi menggunakan zat atau melakukan perilaku tertentu yang menjadi kompulsif bagi dirinya dan sering kali tetap ia teruskan, meskipun ia mengetahui konsekuensi buruk dari penggunaan zat atau perilaku tersebut," kata Kristiana dalam Media Briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada Jumat (26/7/2024).

Baca juga: Siapa yang Berisiko Mengalami Kecanduan Judi? Ini Penjelasannya...

Dengan demikian, apakah orang yang mengalami kecanduan judi perlu rehabilitasi sama seperti pecandu narkoba?

Jawaban psikiater konsultan adiksi dan kepala divisi psikiatri RSCM Jakarta ini adalah iya.

"Karena ini suatu adiksi perilaku, suatu kecanduan, yang sudah menjadi kebiasaan, automatic thinking, dan perilaku yang otomatis, sehingga harus direverse, direkonstruksi ulang. Jadi, jawabannya harus direhabilitasi," terangnya.

Ada dua jenis rehabilitasi untuk orang dengan kecanduan judi, yaitu rawat inap atau rawat jalan.

"Kalau memang tidak bisa kontrol penggunaan handphonenya, tidak bisa dikontrol penggunaan uangnya. Kemudian, jika keluarga sangat permisif sifatnya, tidak bisa tegas, dan kekambuhan (berjudi) ini sudah lebih dari tiga kali, maka kami sarankan untuk dirawat inap," ujarnya.

Baca juga: Psikiater Indonesia Ungkap Bansos untuk Orang Kecanduan Judi Bukan Solusi

Jangka waktu rawat inap untuk rehabilitas kecanduan judi biasanya tiga bulan yang dievaluasi setiap dua pekan sekali.

Rawat jalan mungkin ditujukan untuk mereka yang mengalami tingkat adiksi yang lebih rendah, tetapi psikiatri biasakan akan memberikan syarat ketentuan yang ketat.

"Ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, termasuk tidak menggunakan handphone di kamar. Menggunakan handphone itu harus di area umum di ruang keluarga," ucapnya.

Kristiana menceritakan bahwa ada kasus di mana pasien dengan kecanduan judi online yang menjalani rehabilitasi rawat jalan tetap bisa dengan cepat mengakses kembali situs kasino online di ruang keluarga.

"Artinya, pengawasan itu harus ketat dilakukan. Jika itu terjadi (pasien kembali mengakses situs perjudian), rehabilitasi yang tepat bukan rawat jalan, tetapi rawat inap yang bener-bener abstinensia dari penggunaan handphone," jelasnya.

Baca juga: Apakah Kecanduan Judi Termasuk Gangguan Jiwa? Ini Kata Psikiater...

Proses pemulihan perilaku kecanduan judi

Psikiater di Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RSJ Marzoeki Mahdi di Bogor, dr. Lahargo Kembaren, SpKJ menerangkan kepada Kompas.com pada Selasa (23/7/2024) bahwa proses pemulihan orang dengan kecanduan judi melalui beberapa tahap, tidak hanya rehabilitasi.

Untuk memulihkan perilaku pasien adiksi judi, kata Lahargo, membutuhkan fase yang panjang, yaitu sebagai berikut:

  • Prekontemplasi

Pada tahap ini, pasien belum ada kesadaran untuk berubah dan tidak ada keinginan untuk mengubah perilaku berjudi, meskipun sudah diketahui ada konsekuensi negatif yang terjadi.

  • Kontemplasi

Pada tahap ini, pasien sudah mulai ada kesadaran akan bahaya perilaku judi, jika terus dilakukan.

Pasien sudah mulai ada keinginan untuk melakukan perubahan dalam perilaku judi yang selama ini dilakukan.

Namun, masih ada pro dan kontra atau keraguan ketika berpikir akan melakukan perubahan perilaku berjudi.

Baca juga: Bagaimana Kecanduan Judi Memengaruhi Kesehatan Otak?

  • Persiapan

Sudah ada komitmen yang kuat untuk melakukan perubahan dan berhenti bermain judi.

Mulai mengambil langkah dengan mencari referensi, berbicara dengan keluarga dan orang terdekat dan berkonsultasi ke profesional untuk mengatasi masalah ini.

Pasien dengan kesadarannya merancang langkah-langkah untuk berhenti berjudi.

  • Aksi

Pasien berkomitmen, tekun, disiplin dalam menjalani proses perubahan perilaku berjudi, seperti menutup aplikasi judi online, tidak berhubungan dengan tempat dan orang orang yang dapat mensugesti munculnya perilaku berjudi kembali.

Pasien memulai pola hidup sehat, menjalani hobi, serta menjalin hubungan dengan komunitas yang lebih sehat, suportif dan positif.

Selain itu, berkonsultasi secara rutin ke profesional kesehatan jiwa.

  • Pemeliharaan

Mempertahankan perubahan perilaku yang sudah berhasil dilakukan dan konsisten mengikuti batasan-batasan yang diperlukan.

Segera kembali pada pola perubahan perilaku yang sedang dijalankan, meski terkadang kambuh (relaps) melakukan perilaku judi lagi.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Kecanduan Judi yang Harus Diwaspadai

Rehabilitasi dapat dilakukan secara rawat jalan dan rawat inap dengan melakukan detoksifikasi, mengambil jarak dari pemicu yang saat ini menyebabkan munculnya adiksi judi.

Rehabilitasi bertujuan memulihkan fungsi dan keterampilan hidup yang menurun dan hilang karena adiksi judi dan berbagai konsekuensi mental serta emosional lainnya.

Dalam melalui proses pemulihan perilaku orang dengan kecanduan judi, Lahargo mengatakan, dukungan keluarga dan orang terdekat amat dibutuhkan.

"Tidak memberikan penghakiman, label negatif, pengucilan dan pengabaian, tetapi hadir bagi mereka yang mengalami adiksi judi, memberikan perhatian, kehangatan dan kasih sayang," harap spesialis kedokteran jiwa dan psikiatri ini.

Ia juga menyarankan agar mereka penderita adiksi judi bergabung dengan support group, seperti komunitas kesehatan jiwa dan gamblers anonymous support group.

Untuk mengurangi jumlah orang kecanduan judi di Indonesia secara keseluruhan, psikiater ini juga mengharapkan adanya dukungan regulasi dari pemerintah.

"Pemerintah dan berbagai stakeholder perlu membuat aturan yang jelas dan konsisten untuk mencegah promosi judi di berbagai media, menghapuskan berbagai platform yang berhubungan dengan judi. Memberikan konsekuensi yang tegas terhadap penyedia layanan judi," ujarnya.

Baca juga: Bagaimana Judi Memengaruhi Otak dan Siapa yang Rentan Kecanduan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau