KOMPAS.com - Asap rokok dan polusi udara di kota besar dapat berdampak pada kesehatan kulit anak yang menyebabkan terjadinya iritasi.
"Sama saja radikal bebasnya akan ketransfer ke kulit bayi dan itu bisa menyebabkan gatal-gatal di kulit, bisa menyebabkan kulit iritasi, jadi bukan hanya menyebabkan asma yang kita sebut passive smoking," kata dokter spesialis anak dr. Dimple Nagrani, Jumat (27/7/2024), seperti ditulis Antara.
Anak juga jadi mudah sakit karena kulit yang rusak menyebabkan pori-pori membesar sehingga kuman dan bakteri mudah masuk ke tubuh.
Baca juga: Asap Rokok Bikin Kulit Gatal dan Iritasi
Selain itu, seperti dilansir Healthline, paparan asap tembakau tidak hanya dapat memicu gejala alergi, tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya alergi.
Sebuah tinjauan tahun 2016 menunjukkan anak-anak lebih mungkin terkena alergi pada masa kanak-kanak jika mereka terpapar asap rokok atau dilahirkan dari ibu yang merokok selama kehamilan) pada masa perinatal sebelum dan sesudah kelahiran.
Meskipun demikian, tinjauan ini membutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami potensi hubungan antara asap rokok di lingkungan dan alergi pada masa kanak-kanak.
Asap rokok juga menyebabkan alergi pada sebagian orang, beberapa gejalanya seperti:
-kesulitan bernapas
-mengi
-suara serak
-sakit kepala
-mata berair
-hidung meler
-hidung tersumbat
-bersin
-gatal-gatal dan kondisi tambahan yang berhubungan dengan alergi, seperti sinusitis dan bronkitis
Gejala seperti alergi dapat disebabkan oleh asap rokok. Produk tembakau, terutama rokok, mengandung banyak bahan beracun dan bahan kimia yang menyebabkan iritasi dan beberapa orang memiliki reaksi terhadap zat-zat tertentu.
Orang yang menderita rinitis alergi tampaknya lebih sensitif terhadap bahan kimia ini daripada yang lain.
Baca juga: Berapa Lama Efek Asap Rokok Hilang? Berikut Penjelasannya…
Alergi terhadap produk tembakau dapat ditangani dengan cara yang sama seperti penanganan alergi lainnya, dengan pengobatan dan penghindaran.
Obat yang dijual bebas untuk alergi tembakau yaitu pelega tenggorokan dan dekongestan.
Meskipun demikian, menghindari paparan produk tembakai lebih baik daripada obat apapun.
Berikut ini beberapa kiat untuk meminimalkan paparan terhadap produk tembakau yang dapat menyebabkan reaksi alergi:
-Berhenti merokok.
-Jika memungkinkan, hindari area yang memungkinkan terpapar asap rokok.
-Kenakan masker bedah jika Anda tidak dapat menghindari paparan asap rokok.
-Mintalah perokok untuk mencuci tangan dan membersihkan mulut setelah merokok.
-Berolahragalah, yang dapat memotivasi untuk berhenti merokok dalam jangka pendek dan dapat membantu menghindari kekambuhan.
-Tingkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh dengan diet seimbang dan tidur yang cukup.
Baca juga: Waspadai Dampak Asap Rokok Terhadap Ibu Hamil dan Janinnya
Atasi gatal anak
Dalam kebiasaan mandi, Dimple menyarankan cukup dua kali sehari dengan air dingin atau hangat dan jangan terlalu sering mandi dalam sehari karena bisa membuat lapisan minyak alami di kulit menghilang.
Jika anak terlihat menggaruk badannya, ada baiknya jangan langsung memberikan obat gatal. Pastikan eliminasi penyebab gatal dari produk yang dipakai, lingkungan tempat tinggal dan makanan.
Namun, jika anak terus menggaruk sampai mengganggu waktu tidur dan menjadi tantrum, Dimple menyarankan untuk dibawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Kelihatan kulitnya merah nggak hilang pakai produk, tunggu tujuh hari tambah buruk wajib bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut," tutup Dimple.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.