KOMPAS.com - Sifilis atau raja singa bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, jika tidak diobati.
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Treponema pallidum.
Sifilis ditularkan melalui hubungan seks oral, anal, atau vaginal melalui kontak dengan lesi yang menular, dan juga selama kehamilan melalui plasenta.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Terkena Sifilis? Berikut Ulasannya...
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penularan biasanya terjadi pada tahap awal penyakit, yaitu hingga 2 tahun setelah infeksi.
Sifilis mudah diobati dengan obat-obatan pada tahap awal. Namun, banyak penderita raja singa ini tidak merasakan gejala apa pun.
Akibatnya, penyakit tidak bisa diobati segera dan menyebar ke organ lain yang memicu penyakit parah hingga kematian.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas secara ringkas sejumlah gejala sifilis yang mungkin muncul.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Sifilis yang Harus Diwaspadai
Dikutip dari Womens Health, infeksi sifilis terdiri dari empat tahap, yaitu primer, sekunder, tidak aktif (laten), dan akhir (tersier).
Setiap tahap sifilis memiliki gejala yang berbeda. Seseorang yang terkena sifilis dapat menularkannya kepada orang lain selama tahap primer dan sekunder.
Ciri sifilis pada tahap primer yang paling umum adalah munculnya luka. Terkadang, lebih dari satu luka muncul.
Luka sifilis biasanya keras, bulat, kecil, dan tidak nyeri. Luka ini muncul di tempat bakteri memasuki tubuh Anda.
Pada wanita, luka ini dapat muncul di vulva, vagina, serviks, anus, rektum, lidah, bibir, atau bagian tubuh lainnya.
Waktu antara infeksi sifilis dan munculnya luka dapat berkisar antara 10 hingga 90 hari (waktu rata-rata adalah tiga minggu).
Baca juga: Berapa Lama Masa Inkubasi Sifilis? Simak Penjelasan Berikut
Tahap kedua penyakit raja singa ini dapat dimulai saat luka mulai sembuh atau hingga beberapa minggu setelah sembuh. Biasanya, ini dimulai dengan ruam pada satu atau beberapa area tubuh.
Ciri-ciri sifilis pada tahap ini meliputi: