"Saat menghadapi stres kronik, tubuh terkadang juga mematikan sistem imun," kata Dr.Scott Russo dari Fakultas Kedokteran Icahn di Mount Sinai, Amerika Serikat.
Pada orang yang memang beresiko mengalami penyakit kronis, entah karena faktor genetik, paparan zat kimia, polusi udara, atau infeksi virus, stres berkepanjangan itu akan membuat penyakitnya muncul.
Biasanya dokter meminta pasien penyakit kronis untuk mengendalikan kondisinya dengan mengurangi stres. Sayangnya hal itu tak semudah kelihatannya.
"Dokter meminta saya olahraga rutin untuk mengurangi stres dan memperkuat otot yang rusak karena penyakit artritis reumatoid. Tapi, gejala penyakit yang saya derita juga bikin stres," kata Teresa Rhodes.
Kebanyakan dokter juga tidak membekali pasiennya cara-cara menghadapi stres. Sebagian pasien mencoba berbagai cara untuk mengendalikan stresnya dan berharap gejala penyakitnya reda.
Pada akhirnya diperlukan pemeriksaan lebih mendalam dan holistik agar sumber penyakit bisa dikenali. Seringkali pula "pengobatannya sesederhana" mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, termasuk pola makan.
"Dirawat di rumah sakit karena dua penyakit autoimun membuat saya sadar butuh perubahan besar. Sekarang saya makan lebih sehat, rutin meditasi, dan mencari pekerjaan yang lebih fleksibel," kata Amina.
Baca juga: 6 Masalah Pencernaan yang Bisa Jadi Akibat Stres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.