Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2024, 10:30 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Khairina

Tim Redaksi

2

Selain itu, Askara sempat dinyatakan mengalami anemia defisiensi besi (ADB) pada usia 6 bulan, yang mengharuskannya diberi suplemen zat besi selama 10 bulan dan menjalani transfusi darah tiga kali. Ia juga pernah didiagnosis pneumonia yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit.

Pada tahap ini, Retha pun merasa sangat bersyukur telah mengambil langkah tepat dengan mendaftarkan Askara ke dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak masih berada di kandungan. 

Dengan begitu, perawatan medis, operasi, pemasangan NGT, dan rehabilitasi medik yang dibutuhkan putranya sedari lahir hingga sekarang dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Baca juga: Treacher Collins Syndrome (TSC)

”BPJS telah memfasilitasi Askara berkenalan dengan banyak dokter hebat di tujuh RS di Solo Raya. Ada dokter spesialis anak, endokrin, jantung, paru, bedah mulut, hingga THT. Ia juga telah dipertemukan dengan para terapis yang sabar. Dengan begitu, Askara bisa tumbuh dengan lebih baik. Anak spesial kami kini jadi doyan makan, antusias bersekolah, aktif ke sana ke mari. Ini jelas sangat berarti bagi kami. Kami pun jadi lebih bersemangat untuk bisa membersamainya,” ungkap Retha.

Askara pada mulanya terdaftar sebagai peserta JKN dari tanggungan sang ayah. Namun, setelah Retha dan suami memilih resign sebagai karyawan swasta untuk fokus merawat Askara, mereka kini menjadi peserta segmen penerima bantuan iuran (PBI).

”Kami bersyukur BPJS mengusung skema gotong royong. Skema ini memberi kesempatan kita untuk bisa saling membantu dan peduli terhadap sesama. Kami juga punya kesemangatan untuk bisa menjadi peserta (segmen) mandiri,” tutur mantan karyawan perusahaan farmasi yang kini berusaha menggeluti bisnis jualan online itu.

Sementara itu, saat disinggung soal pengalaman mendampingi Askara mengakses pelayanan kesehatan di klinik maupun di RS sebagai peserta JKN, Retha bersaksi tak pernah mengalami diskriminasi. Lebih puas lagi, ia merasa fasilitas kesehatan terus berbenah di era JKN.

Warga Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Indri Hastuti (45), juga merasakan betul manfaat dari JKN. Ia jadi tak perlu mengkhawatirkan biaya pengobatan penyakit jantung putrinya, Sherly (23).

”Ketika (Sherly) didiagnosis ada masalah di jantungnya, tentu saya kaget. Untunglah saat itu kami sudah terdaftar BPJS. JKN ini memang sangat penting diikuti untuk mempersiapkan diri menghadapi berbagai risiko kesehatan,” tuturnya.

Meski keluarganya hanya terdaftar sebagai peserta JKN kelas 3, Indri menyaksikan para tenaga kesehatan di RSUD tetap memberikan pelayanan optimal kepada putrinya.

Ketua Paguyuban Kader Posyandu Kelurahan Mojosongo, Jebres, Sri Wahyuni (55), bercerita karena paham betul akan manfaat JKN, para kader di Mojosongo telah bersepakat untuk terus memantau status kepesertaan BPJS warga di wilayah masing-masing.

“Kalau sampai ada warga yang belum daftar JKN atau status kepeserataannya tidak aktif lagi, kader Posyandu biasanya akan langsung berinsisiatif mendampingin mereka dalam proses pembuatan atau pengaktifan kembali,” tuturnya.

Baca juga: 4 Tanda Penyakit Langka pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Bidik semua warga

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Setyowati, menegaskan setiap warga memang harus terkover program JKN. Dengan begitu, warga jadi bisa mendapatkan layanan kesehatan kapan saja tanpa harus memikirkan biaya pengobatan. 

Mengingat pentingnya JKN, Pemkot pun selama ini terus berusaha menyisir warga Kota Bengawan yang belum terdaftar program tersebut. 

Jika mendapati warga kurang mampu belum tergabung JKN, Pemkot akan berusaha sesegera mungkin menjadikan mereka sebagai peserta segmen PBI ABPD atau APBN. Sedangkan bagi warga yang tergolong mampu, akan didorong menjadi peserta mandiri.

Halaman:
2
Komentar
gbu🙏🏼❤❤❤
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

5 Tanda Gagal Ginjal yang Terlihat pada Kaki, Kenali Cirinya

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Dukung Sepak Bola Perempuan ASEAN, MSIG Jadi Title Partner Pertama Piala AFF Wanita

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

MUI: Imunisasi Merupakan Ikhtiar untuk Dukung Indonesia Emas 2045

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Dicibir gara-gara Masih Sempat Dandan di Pemakaman Titiek Puspa, Inul Daratista: Kalau Bisa Pakai Bulu Mata

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasan Nasbi Mundur, Ini Perjalanannya dari Tim Jokowi ke Prabowo

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Letjen Kunto Dimutasi, Usai Try Sutrisno Disebut dalam Forum Purnawirawan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Money

BI Cabut 4 Pecahan Uang Kertas Rupiah, Tukar Sebelum 30 April 2025

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Anggotanya Foto dengan Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada Usulan Wapres Dicopot, Ketua MPR: Gibran Wakil Presiden yang Sah!

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Dokumen Rusia Ungkap Pengkhianatan, Kader PDI-P Waspada di Bawah Komando Megawati

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Tersinggung Postingan Piyu soal Royalti, Fadly Padi: Saya Punya Harga Diri, Brother

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Terungkap, Yayasan Milik Mantan Wagub Jabar Raup Dana Hibah Rp 45 Miliar

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Disebut "Gubernur Konten", Dedi Mulyadi: Viral Terus, Belanja Iklan dari Rp 50 M Jadi Rp 3 M Saja

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau