KOMPAS.com - Pasangan suami istri yang menunda momongan mungkin bertanya-tanya, apakah bisa hamil jika berhubungan menggunakan kondom?
Ternyata, kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang efektif dalam mencegah kehamilan jika digunakan dengan benar.
Baca juga: Apakah Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Intim Bikin Sulit Hamil?
Beberapa jenis kondom juga mengandung cairan pelumas mengandung spermisida sehingga sel sperma tidak dapat berenang mencapai sel telur.
Untuk mengetahui hubungan seks pakai kondom bisa hamil atau tidak, simak penjelasan berikut.
Beberapa pasangan suami istri ingin menunda atau mencegah kehamilan, misalnya karena belum siap secara finansial, masalah kesehatan, atau sudah memiliki anak.
Untuk mencegah kehamilan, ada beberapa pilihan kontrasepsi, termasuk pil KB, suntik, implan atau KB susuk, IUD, dan kondom.
Kondom sering kali dipilih sebagai kontrasepsi yang aman karena tidak menimbulkan efek samping hormonal, seperti timbulnya jerawat, gangguan menstruasi, perubahan suasana hati, peningkatan nafsu makan, dan kenaikan berat badan.
Kondom juga dapat membantu menjaga kebersihan organ intim serta menurunkan risiko penularan penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan HIV.
Adapun efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan yaitu mencapai 98 persen jika digunakan dengan benar.
Baca juga: Kapan Waktu Melepas Kondom? Berikut Penjelasannya...
Dilansir dari Planned Parenthood, cara menggunakan kondom agar tidak hamil yaitu dipakai setiap kali berhubungan intim, baik penetrasi (vaginal), anal, maupun oral.
Pastikan menggunakan kondom sejak foreplay atau ketika penis ereksi hingga ejakulasi. Anda dan pasangan juga perlu mengamati apakah kondom sudah terpasang pada penis dengan benar. Hal ini untuk mencegah kondom terlepas dan kebocoran.
Kemudian, selalu gunakan kondom yang baru bukan bekas pakai dan belum kadaluarsa untuk mencegah kerusakan yang menimbulkan sperma mengalir ke dalam rahim dan terjadi pembuahan.
Meskipun umumnya efektif, seseorang bisa hamil jika berhubungan dengan kondom, apabila terjadi kebocoran atau robek yang tidak disadari.
Menggunakan kondom di tengah hubungan intim (bukan dari awal) atau baru dipasang saat sperma akan keluar (ejakulasi), juga berisiko tinggi menyebabkan terjadinya kehamilan.
Untuk itu, pasutri yang belum merencanakan kehamilan sebaiknya menggunakan kontrasepsi lain, seperti pil, suntik KB, atau kontrasepsi lain yang disarankan oleh dokter.
Baca juga: Apa Ciri-ciri Kondom Bocor? Berikut 6 Daftarnya...