Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Waode Fifin Ervina
Dosen

Dosen Magister Imunologi, Sekolah Pascasarjana, Universitas Airlangga

Ancaman Mpox, Bagaimana Pencegahannya?

Kompas.com - 24/08/2024, 10:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MPOX (Monkeypox) atau dikenal dengan cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet, sama dengan virus yang menyebabkan cacar.

Penyakit ini merupakan zoonosis yang penyebarannya berasal dari hewan ke hewan, tetapi saat ini telah menjangkit ke manusia.

Awalnya mpox berasal dari Afrika dan kini sudah menyebar ke Asia Tenggara. Kementerian Kesehatan RI mengumumkan kasus konfirmasi mpox dari tahun 2022-2024 terdapat 88 kasus.

Secara rinci, kasus tersebar di DKI Jakarta sebanyak 59 kasus konfirmasi, Jawa Barat 13 kasus konfirmasi, Banten 9 kasus konfirmasi, Jawa Timur 3 kasus konfirmasi, Daerah Istimewa Yogyakarta 3 kasus konfirmasi, dan Kepulauan Riau 1 kasus konfirmasi.

Gejala fisik yang terlihat jika terkena mpox, yaitu adanya ruam atau lesi di permukaan kulit (seperti di tangan, wajah, kaki, dada, dan kelamin). Selain itu diikuti demam, lelah, nyeri otot, sakit kepala, dan nyeri tulang.

Belum ada laporan kasus meninggal pada mpox di Indonesia. Namun baru-baru ini, Thailand melaporkan mpox dengan strain baru yang berpotensi mematikan.

Mpox dapat ditularkan pada manusia melalui sentuhan kulit dengan penderita mpox, melalui seksual, dan melalui droplet saat batuk atau bersin.

Dilansir dari data Kemenkes, saat ini penyebab utama penyebaran mpox melalui seksual sesama jenis khususnya pada pria.

Sedangkan penularan mpox dari hewan, yaitu terkena cakaran, gigitan, kontak langsung dengan darah atau cairan dari hewan yang terinfeksi virus mpox.

Tidak hanya itu, mpox juga dapat tertular dari penggunaan barang yang bersamaan dengan penderita mpox.

Bagaimana pencegahan mpox?

Mpox disebabkan oleh virus, oleh karena itu dalam proses pencegahan dan penyembuhannya sangat membutuhkan kekuatan sistem imunitas tubuh.

Berikut cara pencegahan penularan mpox:

1. Mengonsumsi makanan sehat

Asupan makanan bergizi akan memelihara kesehatan tubuh. Mengonsumsi makanan yang tinggi serat menjadi kunci kesehatan tubuh, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang tinggi vitamin C, vitamin B, vitamin E, vitamin K, vitamin D, mineral zinc, magnesium, zat besi dan masih banyak lagi.

Vitamin dan mineral tersebut tidak hanya memberikan dampak pada kesehatan kulit, tetapi juga menjaga tubuh dari penyakit infeksi seperti mpox.

2. Olahraga

Olahraga secara rutin terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh, khususnya terhindar dari penyakit infeksi. Selain itu rutin berolahraga dapat memproduksi sel-sel baru. Idealnya waktu berolahraga 3-4 kali seminggu.

3. Minum air putih

Cairan merupakan komposisi terbanyak bagi tubuh, untuk itu pemenuhan akan cairan sangat penting. Anjuran untuk mengonsumsi air putih sebaiknya 1,5-2 liter per harinya untuk orang dewasa.

Air putih dapat meningkatkan proses metabolisme tubuh sehingga tubuh akan tetap lebih sehat. Jika kecukupan air kurang, maka tubuh akan mengalami dehidrasi sehingga menyebabkan rasa pusing dan tidak konsentrasi.

4. Tidur cukup

Anjuran untuk tidur per hari, yaitu 7-8 jam. Waktu tersebut telah terbukti dapat menyehatkan dan meregenerasi sel-sel tubuh. Dampak dari kurang tidur bisa menyebabkan kurang konsentrasi dan mudah terserang penyakit.

5. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Selalu menggunakan antiseptik atau hand sanitizer sebelum menyentuh atau menggunakan barang yang sharing dengan orang lain. Selain itu membersihkan diri setelah beraktivitas di luar.

Jika merasa kurang sehat, maka gunakan masker saat berbicara dengan orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau