Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ciri-ciri Ruam dari Gejala Monkeypox? Ini Ulasannya...

Kompas.com - 28/08/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO,

Beberapa orang dapat terinfeksi virus Mpox tanpa menunjukkan gejala apa pun.

Mengidentifikasi mpox bisa jadi sulit karena infeksi dan kondisi lain bisa tampak serupa.

Seseorang yang terkena mpox mungkin juga mengalami infeksi menular seksual lainnya pada saat yang sama, seperti sifilis atau herpes.

Selain itu, anak-anak yang diduga terkena Mpox mungkin juga menderita cacar air.

Baca juga: Kenapa Hubungan Seks Berisiko Rentan Sebarkan Mpox? Ini Ulasannya...

 

Sejarah virus Mpox

 

Perlu diketahui bahwa Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet (MPXV).

Virus Mpox merupakan virus dengan DNA untai ganda berselubung dari genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada 1958 di Denmark ketika ada dua kasus seperti cacar pada koloni kera untuk penelitian, sehingga cacar itu dinamakan "monkeypox" (disingkat Mpox).

Kemudian, ditemukan cacar monyet pada manusia pertama kali di Republik Demokratik Kongo pada 1970.

Setelah pemberantasan cacar pada 1980 dan berakhirnya vaksinasi cacar di seluruh dunia, Mpox muncul kembali di Afrika bagian tengah, timur, dan barat.

Baca juga: WHO Rekomendasikan Vaksinasi Terarah daripada Massal untuk Cegah Mpox

Sejak saat itu, cacar monyet telah dilaporkan secara sporadis di Afrika bagian tengah dan timur (dengan Clade I) dan Afrika barat (dengan Clade II).

Pada Mei 2022, wabah Mpox muncul tiba-tiba dan menyebar dengan cepat di seluruh Eropa, Amerika, dan kemudian keenam wilayah WHO (region Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Eropa, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat).

Pada Juli 2022, cacar monyet dinyatakan oleh WHO sebagai situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC).

Kemudian, status PHEIC dicabut pada Mei 2023 setelah terjadi penurunan kasus global yang berkelanjutan.

Seiring kasus Mpox di Afrika yang melonjak signifikan dibanding 2023, WHO memberlakukan status darurat kesehatan global kembali pada 14 Agustus 2024 lalu.

Baca juga: Siapa yang Berisiko Terkena Mpox? Ini Ulasannya...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau