Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Tanda Tersembunyi Terlalu Banyak Makan Junk Food

Kompas.com - 29/08/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

  • Anda mengalami sakit kepala secara teratur

Natrium merupakan penyebab utama sakit kepala akibat dehidrasi. Dehidrasi bisa disebabkan oleh konsumsi terlalu banyak garam.

Jika Anda pencinta junk food, Anda sangat bisa mendapatkan natrium berlebih dari sana.

Selain itu, makanan yang mengandung bahan pengawet dan aditif seperti asam amino tyramine, juga dapat menyebabkan sakit kepala pada orang-orang tertentu, menurut National Headache Foundation.

Asam amino tyramine banyak ditemukan dalam makanan yang sudah lama disimpan, difermentasi, atau disiapkan untuk disimpan di rak (seperti daging olahan, makanan kaleng, dan makanan yang diasamkan)

  • Gigi mulai rusak

Gigi yang mulai rusak juga bisa menjadi tanda Anda sudah terlalu banyak makan junk food, seperti permen dan keripik.

Itu karena dalam junk food mengandung banyak karbohidrat sederhana.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhana secara teratur akan merusak gigi Anda.

Soda dan minuman olahraga juga sangat buruk bagi gigi. Minuman tersebut bersifat asam, dan asam menyerang email gigi.

Baca juga: Apa yang Dimaksud Makanan Bergizi? Ini Penjelasannya...

  • Rambut menipis

Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, Anda akan kehilangan nutrisi yang penting untuk rambut yang tebal dan sehat.

Jika Anda ingin makan sesuatu yang renyah dan rambut kuat, disarankan untuk Anda makan kacang kenari.

Kacang ini mengandung banyak asam lemak omega-3, yang akan membantu Anda menumbuhkan rambut yang lebih kuat dan lebih panjang.

  • Anda mudah lelah dan bingung

Mengonsumsi makanan olahan yang mengandung banyak gula sederhana akan dengan cepat meningkatkan kadar gula darah Anda.

Namun, apa yang masuk akan segera turun, membuat Anda merasa mudah lelah fisik dan mental.

  • Anda sering merasa sedih dan tidak tahu mengapa

Torey Armul, RD, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics (AND) mengatakan bahwa makanan olahan dapat menyebabkan pasang surut energi yang tidak menentu, sedangkan pola makan seimbang yang sehat dapat menghasilkan suasana hati yang lebih stabil.

Hal itu sebagian karena makanan olahan mengandung banyak karbohidrat sederhana yang mudah meningkatkan mood, tetapi mudah hilang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau