KOMPAS.com - Skiatika (sciatica) alias nyeri pinggul umum dialami orang pada usia 20-50 tahun dan jarang terjadi sebelum usia 20 tahun, kecuali mengalami cedera.
Mengutip Cleveland Clinic, kondisi ini biasanya bukan kondisi serius atau berbahaya, dan kebanyakan penderita skiatika bisa sembuh dengan sendirinya seiring waktu dan perawatan mandiri.
Namun, nyeri pinggul yang parah mungkin memerlukan pembedahan.
Baca terus artikel ini yang akan mengulas mengenai skiatika atau nyeri pinggul.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Saraf Kejepit di Pinggul
Skiatika adalah nyeri saraf akibat cedera atau iritasi pada saraf skiatik.
Saraf skiatik adalah saraf terpanjang dan paling tebal di tubuh Anda. Lebarnya mencapai 2 sentimeter.
Saraf skiatik bukan hanya terdiri dari satu saraf. Saraf ini sebenarnya adalah kumpulan saraf yang berasal dari lima akar saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang Anda.
Anda memiliki dua saraf skiatik, satu di setiap sisi tubuh Anda. Setiap saraf skiatik berjalan melalui pinggul dan bokong Anda.
Masing-masing saraf tersebut turun ke kaki di sisi tubuh Anda hingga mencapai tepat di bawah lutut Anda.
Setelah sampai di sana, saraf-saraf tersebut terbagi menjadi saraf-saraf lain yang terhubung ke bagian-bagian yang lebih jauh ke bawah, termasuk tungkai, telapak kaki, dan jari-jari kaki Anda.
Jika Anda mengalami skiatika, artinya Anda merasakan nyeri ringan hingga berat di bagian mana pun yang terdapat saraf yang terhubung ke saraf skiatika.
Baca juga: Skiatika (Nyeri Pinggul)
Skiatika dapat terjadi akibat kondisi apa pun yang memengaruhi saraf skiatik.
Nyeri pinggul ini juga dapat terjadi karena kondisi yang memengaruhi salah satu dari lima saraf tulang belakang yang membentuk saraf skiatik.
Kondisi yang dapat menjadi penyebab nyeri pinggul meliputi:
Baca juga: Menyingkirkan Nyeri Saraf Terjepit dengan Bedah Sayatan Kecil
Dikutip dari Mayo Clinic, nyeri pinggul dapat terjadi hampir di mana saja di sepanjang jalur saraf.