Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Skiatika atau Nyeri Pinggul Seperti Disengat Listrik

Kompas.com - 05/09/2024, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Skiatika (sciatica) mengakibatkan penderitanya merasakan nyeri di pinggul seperti disengat listrik atau terbakar.

Mengutip Mayo Clinic, nyeri skiatika bisa menjalar dari pinggul ke bawah sampai belakang paha dan betis.

Rasa nyerinya bisa bervariasi dari tingkat ringan hingga nyeri tajam.

Baca juga: Kenali Skiatika alias Nyeri Pinggul yang Umum pada Usia 20-50 Tahun

Bahkan, rasa nyeri bisa bertambah parah saat batuk, bersin, atau duduk dalam waktu lama.

Biasanya, nyeri skiatika hanya menyerang satu sisi tubuh.

Apa penyebab skiatika atau nyeri pinggul ini bisa beragam.

Baca terus artikel ini yang akan menguraikan sejumlah kemungkinan kondisi yang mendasari terjadinya skiatika.

Baca juga: Gejala Kekurangan Vitamin D, yang Bisa Sebabkan Nyeri Tulang dan Otot

Apa penyebab skiatika?

Skiatika mengacu pada nyeri yang menjalar di sepanjang jalur saraf skiatik.

Dikutip dari Cleveland Clinic, saraf skiatik adalah saraf terpanjang dan paling tebal di tubuh Anda. Lebarnya mencapai 2 sentimeter.

Saraf ini merupakan kumpulan saraf yang berasal dari lima akar saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang, kemudian menjalar sampai jari di kedua kaki Anda.

Apa pun yang terjadi pada saraf skiatik ini, bisa membuat Anda mengalami skiatika.

Baca juga: Ciri-ciri Jantung Bermasalah, Bisa Nyeri Dada dan Batuk Terus-menerus

Kondisi tubuh Anda yang bisa menyebabkan nyeri pinggul ini meliputi:

  • Hernia diskus atau saraf kejepit, yang mana orang yang berusia 20 hingga 50 tahun paling mungkin mengalami herniasi diskus;
  • Penyakit diskus degeneratif, kondisi saat bantalan di tulang belakang mulai terkikis
  • Stenosis tulang belakang, yang terjadi ketika ruang di sekitar sumsum tulang belakang menjadi terlalu sempit
  • Stenosis foraminal, yang terjadi saat penyempitan di beberapa bagian tulang belakang menyebabkan kompresi saraf tulang belakang
  • Spondilolistesis, kondisi di mana salah satu ruas tulang belakang bergeser dari posisinya dan memberi tekanan pada ruas tulang belakang di bawahnya
  • Osteoartritis, yang terjadi ketika tulang rawan yang melapisi sendi Anda terkikis seiring waktu dan tulang-tulang Anda bergesekan satu sama lain saat Anda menggunakan sendi yang terkena;
  • Cedera
  • Kehamilan
  • Tumor, kista, atau pertumbuhan abnormal lainnya
  • Conus medullas syndrome, yang merupakan kerusakan sumsum tulang belakang yang terjadi akibat cedera pada ruas tulang belakang bagian tengah
  • Cauda equina syndrome, yang terjadi saat cedera atau herniasi diskus menekan akar saraf di bagian bawah sumsum tulang belakang.

Sementara itu, ada juga beberapa faktor risikonya.

Baca juga: 5 Tips Meredakan Nyeri Otot Setelah Dipijat

Apa saja faktor risiko skiatika?

Karena nyeri pinggul bisa terjadi karena banyak kondisi, skiatika bisa dipengaruhi oleh banyak faktor juga, yaitu sebagai berikut:

  • Usia

Seiring bertambahnya usia, Anda bisa mengalami kerusakan tulang belakang. Ini dapat menyebabkan saraf terjepit, herniasi diskus, dan kondisi lain yang pada akhirnya mengakibatkan nyeri pinggul.

Kondisi yang berkaitan dengan usia seperti osteoartritis juga dapat berperan.

Orang berusia 20 hingga 50 tahun paling mungkin mengalami saraf kejepit atau herniasi diskus.

Skiatika jarang terjadi sebelum usia 20 tahun, kecuali karena cedera.

Baca juga: Sering Nyeri Ulu Hati Bisa Jadi Gejala Kanker Pankreas

  • Obesitas

Jika Anda mengalami obesitas, tulang belakang Anda akan kesulitan untuk menarik dan menopang tubuh Anda agar bisa beridiri tegak.

Otot-otot di punggung Anda seperti kerekan dan kabel utnuk menarik tubuh agar badan tetap tegak.

Semakin berat beban yang Anda miliki, semakin banyak otot punggung yang harus bekerja. Hal itu dapat menyebabkan ketegangan, nyeri, dan masalah lainnya di punggung.

  • Pekerjaan berat dan sering duduk

Pekerja yang harus mengangkat beban berat hampir setiap hari meningkatkan risiko terkena skiatika.

Namun, pekerjaan yang mengharuskan duduk dalam waktu lama, terutama tanpa topangan punggung yang tepat juga dapat meningkatkan risiko nyeri pinggul.

Baca juga: Rasa Nyeri Terus-menerus Bisa Jadi Gejala Multiple Myeloma

  • Menderita diabetes

Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko neuropati perifer terkait diabetes. Kondisi ini merusak saraf, termasuk saraf yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap munculnya nyeri pinggul.

  • Menggunakan tembakau

Penggunaan nikotin dapat memengaruhi sirkulasi dan meningkatkan risiko nyeri kronis, termasuk kondisi seperti nyeri pinggul.

Demikianlah sejumlah faktor risiko skiatika yang bisa Anda waspadai, jika Anda memilikinya.

Beberapa penyebab skiatika yang sudah disebutkan di atas dapat dicegah, tetapi yang lain terjadi secara tidak terduga atau karena alasan yang tidak diketahui.

Untuk penyebab yang tidak dapat dicegah, Anda mungkin masih dapat mengurangi risiko terkena penyakit tersebut.

Baca juga: 6 Jenis Neuropati yang Menyebabkan Nyeri dan Lemah Otot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Gejala Kanker Kolorektal Sering Diabaikan, Ini Peringatan Ahli untuk Kaum Muda
Health
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Dokter: Perubahan Gaya Hidup adalah Kunci Utama Cegah Pengapuran Sendi Lutut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau