Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Apt. Nofrianti, S.Farm
Apoteker

Nofrianti adalah apoteker yang berdedikasi di salah satu puskesmas di Bukittinggi. Dengan latar belakang pendidikan farmasi yang solid, ia berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan profesional dan pengetahuan obat yang komprehensif. Setiap hari, Nofrianti bekerja dengan penuh semangat untuk memastikan pasien mendapatkan informasi dan pengobatan yang tepat. Keahliannya dalam mengelola stok obat dan memberikan konsultasi membuatnya menjadi aset penting dalam tim kesehatan puskesmas tersebut.

Dagusibu Vitamin A: Transformasi Kesehatan Ibu Nifas dan Bayi

Kompas.com - 05/09/2024, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

APAKAH Anda pernah mempertimbangkan betapa pentingnya pembagian vitamin A bagi ibu nifas dan bayi?

Vitamin A, yang awalnya diperkenalkan di Indonesia untuk mencegah kebutaan pada anak dan penyakit mata serius seperti Xerophthalmia, memiliki dampak yang jauh lebih luas.

Xerophthalmia, yang dapat menyebabkan mata kering hingga kerusakan parah pada kornea, dulu menjadi ancaman besar dengan prevalensi 1,33 persen pada anak balita Indonesia di tahun 1978. Berkat intervensi tepat, angka ini turun drastis menjadi 0,34 persen pada 1992.

Peran vitamin A tidak berhenti di sana. Selain menjaga kesehatan mata, vitamin A juga vital dalam meningkatkan fungsi sistem pencernaan, mendukung produksi sel darah putih, memperkuat daya tahan tubuh, memperbaiki sel-sel rusak, serta menjaga kesehatan kulit, gigi, dan tulang.

Bagi ibu nifas, suplementasi vitamin A bukan sekadar tambahan—itu adalah kunci untuk mempercepat pemulihan pascamelahirkan dan memastikan kualitas ASI tetap optimal.

Jadi, bukan hanya soal kesehatan mata, vitamin A adalah pilar penting bagi kesehatan ibu dan anak yang tak boleh diabaikan.

Pada 1978, Indonesia mengambil langkah besar dalam upaya meningkatkan kesehatan anak-anak dengan memulai program pemberian vitamin A dosis tinggi.

Program ini ditujukan khusus anak-anak berusia 12-59 bulan, kelompok usia yang rentan terhadap kekurangan vitamin A yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan masalah kesehatan lainnya.

Program ini bukan hanya inisiatif lokal, tetapi hasil kolaborasi kuat antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan organisasi internasional Helen Keller International (HKI), yang dikenal atas komitmennya dalam memerangi kebutaan dan kekurangan gizi di seluruh dunia.

Kolaborasi ini membuktikan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.

Dengan dukungan HKI, program ini tidak hanya berhasil menjangkau ribuan anak di seluruh Indonesia, tetapi juga menjadi model bagi negara-negara lain dalam mengatasi masalah kekurangan vitamin A.

Program ini juga menegaskan bahwa upaya kesehatan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah, organisasi internasional, dan masyarakat untuk mencapai hasil yang berkelanjutan dan berdampak luas.

Penelitian tentang Kekurangan Vitamin A (KVA) subklinis pada anak balita mengungkapkan realitas mengkhawatirkan: sebanyak 52 persen anak balita di Indonesia memiliki kadar serum retinol dalam darah kurang dari 20 mcg/dl.

Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari potensi penurunan daya tahan tubuh anak yang dapat membuka pintu bagi berbagai penyakit.

Penurunan kadar retinol menunjukkan betapa rentannya anak-anak terhadap infeksi dan penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan asupan vitamin A yang cukup.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau